Surat dari Pembaca

Penyakit Kaki Gajah, Haruskah Kita Panik

VIVAnews -- Penyakit kaki gajah kini sedang menghantui warga Depok, Jawa Barat. Patutkah kita panik akan kenyataan tersebut? Tidak juga perlu kita terlalu panik karenanya, sebab ada beberapa upaya yang bisa kita jalani untuk mengatasi hal ini, diantaranya:
 
1. Usahakan agar lingkungan sekitar kita tidak menjadi tempat perkembang biakan nyamuk (tentu ini agak sulit karena mencakup target yang luas, tapi tetap harus ada upaya), bisa coba langkah ke-dua

2. Usahakan agar kita jangan digigit nyamuk, terutama sore dan malam hari. Gunakan lotion anti nyamuk atau obat anti nyamuk apa saja. WHO dan Depkes menyarankan agar kita kembali ke zaman dulu, orang-orang tua kita di desa dulu, pakai kelambu kalau tidur, itu lebih sehat.

3. Untuk daerah yang endemis, kebijakan program pengendalian penyakit filaria ini berdasarkan saran WHO, dilakukan pengobatan massal tanpa pandang bulu. Pengobatan massal harus diberikan kepada semua warga yang tinggal di daerah endemis, dari yang berumur dua tahun hingga manula.

Tak usah takut dengan efek samping obat yang terkadang untuk beberapa orang menimbulkan gejala mual, muntah dan mulut kering. Oh ya, disarankan minumnya sore atau menjelang malam hari, karena sifat filaria tersebut yang aktif waktu kita tidur.

4. Untuk pengobatan penderita dan atau pencegahan bagi warga masyarakat yang tinggal di daerah endemis, WHO menyarankan untuk melakukan pengobatan dosis tunggal setahun sekali dengan kombinasi berbagai obat anti filariasis. Pengobatan/pencegahan ini akan tuntas, jika dilaksanakan selama 5 tahun berturut-turut.
 
Sebagai informasi tambahan, bagi yang telah menderita penyakit ini dengan telah terjadi gejala pembengkakan kelenjar limfa, para peneliti minyak atsiri telah menemukan bahwa  dengan mengkonsumsi minyak atsiri berbahan dasar jahe, dapat menurunkan/membunuh nematoda/cacing filaria dalam tubuh kita.
 
Jadi jangan panik. Tenang aja, mulailah memasang kasa nyamuk disetiap lubang/celah pintu dan jendela rumah kita untuk mengendalikan nyamuk, atau lakukan apapunlah supaya nyamuk tidak menggigit kita.

Pengasapan massal? Tidak harus, apalagi kalau pelaksanaannya kurang tepat, nanti nyamuknya malah resistan/kebal. Mari kita mulai jaga badan kita sendiri, keluarga dan lingkungan kita dari gigitan nyamuk.

ADB Proyeksikan Ekonomi Kawasan Asia-Pasifik Tumbuh 4,9 persen pada 2024
Kasatgas Opsda Operasi Ketupat Seulawah 2024, Kombes M Iqbal Alqudusy saat memantau tol Sibanceh. (Istimewa)

Hari Kedua Idul Fitri, 1.157 Kendaraan Pemudik Gunakan Tol Sibanceh

Hari Kedua Idul Fitri, 1.157 Kendaraan Pemudik Gunakan Tol Sibanceh.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024