Demo Karyawan Pertamina

Polisi Berusaha Bubarkan Aksi

VIVAnews - Sekitar 90 karyawan PT Pertamina masih bertahan di di kantor Pusat Pertamina Jalan Medan Merdeka Timur No. 1 A Jakarta Pusat, Senin 5 Januari 2009 pukul 20.40 WIB. Menurut Koordiator Aksi, Edy Haryanto, massa tetap bertahan sampai ada keputusan dari Direksi Pertamina.

"Sudah kami niatkan untuk menginap," kata Edy kepada VIVAnews, Senin 5 Januari 2009.

Menurutnya, puluhan anggota polisi sempat menyuruh mereka untuk keluar dari lokasi kantor pusat PT Pertamina. "Tadi disuruh keluar kita tidak mau. Sekarang kami sedang berhadapan dengan polisi," lanjut Edy.

Sebelumnya, Edy mengatakan sudah ada tawaran dialog dengan direksi termasuk Direktur Utama Pertamina, Ari Soemarno. "Tapi besok [Selasa 6 Januari 2009], dengan catatan kami harus meninggalkan kantor," tambah Edy.

Tawaran tersebut, tambah dia, ditepis karyawan. "Kalau kami keluar, nanti nggak bisa masuk lagi. Di Balikpapan pernah seperti itu. Kita sudah terlalu banyak diberi janji," kata dia.

Aksi karyawan adalah buntut sikap direksi yang belum menjalankan putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung No 13 PK/PHI/ 2007 tanggal 6 November 2007 yang membatalkan

pemutusan hubungan kerja yang dilakukan PT Pertamina pada Juli 2005. Menurut Edy, sebagai bentuk pelaksanaan putusan, para pekerja yang dimenangkan Mahkamah sudah melapor pada direksi. "Laporannya diterima tapi sampai sekarang kami belum dipekerjakan kembali," kata dia.

Juru Bicara PT Pertamina, Anang Rizkani Noor mengatakan PT Pertamina menawarkan dialog pada Selasa 6 Januari 2008. Menurutnya, Pertamina punya beberapa formula penyelesaian dengan para karyawan.

Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen
Ilustrasi THR.

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total serapan anggaran untuk belanja pegawai telah mencapai Rp 70,7 triliun per 31 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024