VIVAnews - Aksi Serikat Pekerja Pertamina sudah memasuki hari keempat. Sampai saat ini belum ada kesepakatan antar pekerja dengan Direksi PT Pertamina. Menurut Pengurus Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu, Irvan Wirayudha, serikat menyesalkan sikap direksi yang bergeming.
"Ini sudah diluar batas-batas normal. Sikap Direksi Pertamina di luar batas," kata Irvan kepada VIVAnews, Rabu 7 Januari 2009. Meski demikian, kata dia, serikat tak menyerah.
"Para pekerja yang aksi tak akan pulang sebelum tuntutan dikabulkan, meski makan waktu satu bulan atau bisa juga dua bulan," kata Irvan. Serikat, sejauh ini, telah melaporkan sikap direksi kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
"Menurut informasi, besok perwakilan Komnas HAM akan mendatangi Pertamina," kata Irvan.
Selain Komnas, serikat juga telah mengadukan direksi pada International Labour Organization (ILO) Asia-Pasifik. "ILO secara formal hukum tak bisa memaksa, tapi secara moral bisa mendesak Pertamina," tambah Irvan.
Sebelumnya serikat berencana melaporkan direksi pada polisi, namun urung dengan alasan memberi ruang untuk dialog. Meski demikian, Irvan mengatakan bukan berarti rencana tersebut sama sekali batal. "Kita lakukan secara paralel," tambah dia.
Aksi unjuk rasa puluhan karyawan dimulai sejak Senin, 5 Januari 2009 sebagai buntut sikap direksi yang belum menjalankan putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung No 13 PK/PHI/ 2007 tanggal 6 November 2007 yang membatalkan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan PT Pertamina pada Juli 2005. Para karyawan menunggu keputusan direksi PT Pertamina atas nasib mereka.
Sebaliknya, Corporate Secretary Pertamina, Toharso mengatakan, kompensasi yang diberikan kepada 157 mantan karyawan itu sudah lebih dari cukup. Pertamina pun berhak memutus kontrak karyawan bila masa kerja sudah selesai.
Alasan Wika Salim Semakin Yakin ke Max Adam, Bawa ke Keluarga Saat Lebaran
Wika Salim mengunggah foto yang menampilkan kebersamaannya dengan keluarga dan juga Max Adam di momen Lebaran tersebut.
