VIVAnews - Organisasi Pengusaha Angkutan Darat akan menurunkan tarif angkutan umum. Penurunan ini sebagai lanjutan turunnya harga bahan bakar minyak yang ketiga kali.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organda Murphy Hutagalung mengatakan, penurunan tarif akan dilakukan sepekan setelah harga BBM turun lagi. "Kami masih mengkaji penurunan tarif," kata Murphy kepada VIVAnews melalui sambungan telepon, Senin 12 Januari 2009.
Sayangnya dia tidak mau mengungkapkan persentase penurunan tarif angkutan itu. Pasalanya, Organda harus mengkaji besaran penurunan harga BBM untuk yang ketiga kalinya. Setelah itu, Organda baru bisa memutuskan. "Tunggu saja pengumunan penurunan harga BBM," ujar Murphy.
Menurut dia, Organda tidak hanya menghitung penurunan harga BBM. Sebab, BBM hanya menyumbang lebih kurang 10 persen dari selurung ongkos angkutan. Justru yang mendominasi suku cadang.
Mahalnya suku cadang sangat menjadi pertimbangan dalam menentukan rumusan baru tarif angkutan umum. Melemahnya nilai tukar rupiah telah membuat suku cadang menjadi mahal. "Padahal sebagian besar suku cadang merupakan impor," katanya.
Karena itu Organda senang, langkah Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia yang meminta pemerintah mempertimbangkan pemberian insentif pajak berupa bea masuk ditanggung pemerintah untuk suku cadang kendaraan angkutan umum dan barang.
Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya
Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga membantah informasi yang menyebut bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir telah meminta BUMN untuk memborong dolar AS.
