Tragedi Palestina

Bombardir Israel atas Gaza Terus Berlanjut

VIVAnews - Gemuruh tembakan artileri dan ledakan terus berlanjut di Gaza, Palestina, Selasa dini hari tadi. Padahal, hari Minggu lalu, deputi Menteri Pertahanan Israel Matan Vilnai menyatakan bahwa operasi militer kemungkinan sedang berada di hari-hari terakhir menyusul dikeluarkannya resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang gencatan senjata.

Ternyata, Israel masih terus menyerang. "Kami memperketat pengepungan kota [Gaza]," kata komandan serangan Israel, Eyal Eisenberg, kepada beberapa wartawan yang dibawa ke Gaza untuk meninjau situasi. "Kami tidak statis. Kami hati-hati dan konstan dengan tindakan kami," lanjut Eisenberg, seperti dikutip stasiun televisi CNN, Selasa 13 Januari 2009.

Kelompok militan Hamas terus melawan pasukan Israel. Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniya, dalam pidatonya Senin kemarin mengatakan, "Saya mengatakan kepada orang-orang saya bahwa bersama Tuhan, kita semakin dekat dengan kemenangan. Darah berharga yang tumpah tidak akan sia-sia."

Bersama dengan laporan adanya pertempuran hebat di wilayah Zeitoun, Gaza, tim medis Palestina, kemarin mengatakan bahwa setidaknya lima orang terbunuh dalam pertempuran tersebut. Berarti hingga saat ini, jumlah korban tewas menjadi 903 jiwa sejak serangan Israel mulai dilancarkan 27 Desember lalu.

5 Fakta Mengerikan Timnas Indonesia Usai Singkirkan Korea Selatan di Piala Asia U-23

Dari total jumlah tersebut, 45 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Sedangkan korban luka mencapai 3.700 orang. 

Sementara itu, sejak 27 Desember 2008, 13 warga Israel, termasuk sepuluh tentara, tewas dalam operasi militer di Gaza dan dari serangan roket yang dilancarkan pejuang Hamas ke wilayah selatan Israel.

Senin kemarin, setidaknya 14 roket ditembakkan ke Sderot, Ofakim dan AshkelonIsrael di Israel, oleh para pejuang Hamas. Satu roket mendarat di sebuah rumah di Ashkelon, menimbulkan kerusakan tetapi tidak menyebabkan korban luka maupun tewas.

Gedung Kampus UNU Gorontalo. (Foto: UNU Gorontalo).

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Amir Halid kini terus berlanjut dan belasan korbannya sudah melapor ke Polisi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024