VIVAnews - Sebanyak 20 Bank Pembangunan Daerah siap mengucurkan pinjaman Rp 4,6 triliun kepada Perusahaan Listrik Negara untuk membangun pembangkit listrik 10.000 MW tahap kedua.
Konsorsium yang dipimpin Bank DKI (lead arranger) ini akan membiayai 13 proyek pembangkit listrik yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Menurut Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Papua Eddy Rainal Sinulingga, Kamis 15 Januari 2008, kredit yang dikucurkan BPD bertindak sebagai co-lead arranger dalam konsorsium yang baru dibentuk ini Bank Jatim dan Bank Papua. "Diharapkan Maret proyeknya sudah jalan," kata dia.
Dalam pengucuran kredit proyek pembangkit listrik ini pada tahap pertama telah ditandatangani kredit sindikasi sekitar Rp 3 triliun. Sedangkan untuk tahap kedua membentuk konsorsium Bank Pembangunan Daerah.
Saat ini Bank Pembangunan Daerah gencar menyalurkan kredit ke proyek pemerintah, terutama pembiayaan proyek di daerah dibanding disimpan di Sertifikat Bank Indonesia. Sebab bunga yang didapat lebih tinggi.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) Winny E Hasan mengatakan BPD akan mengalihkan kredit konsumtif ke kredit pembangunan di daerah. Salah satu program Asbanda adalah program PLN Asbanda Merah Putih, yaitu proyek listrik beberapa provinsi dari Sabang sampai Merauke.
Untuk proyek pembangkit ini, total dana yang dibutuhkan PLN mencapai Rp 17,5 triliun. Nantinya skala pendanaan oleh Bank Pembangunan Daerah akan disesuaikan dengan rencana kapasitas pembangkit yang akan dibangun.
Ke depan Bank Pembangunan daerah akan lebih difungsikan perannya dalam pembangunan infrastruktur, perdagangan antarpulau antarprovinsi yang selama ini tidak terlalu menjadi perhatian.
Jadwal dan Siaran Langsung Tim Bulutangkis Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2024
Kejuaraan bulutangkis bergengsi Thomas & Uber Cup 2024 kembali digelar. Ajang prestisius ini akan kembali mempertemukan 16 negara dengan tim-tim terbaik bulutangkis dari
