VIVAnews - Militer Israel, Rabu 21 Januari 2009, menyatakan bahwa semua pasukannya telah ditarik mundur dari Jalur Gaza setelah operasi militer tiga pekan melawan kelompok militan Hamas. Namun, Israel tetap menempatkan tentaranya di perbatasan dan kapal perang masih bercokol di perairan dekat Jalur Gaza.
Militer Israel mengatakan bahwa penarikan pasukan selesai dilakukan sebelum fajar Rabu kemarin, hanya beberapa jam setelah Barack Obama resmi menggantikan George W. Bush sebagai presiden Amerika Serikat.
"Prajurit terakhir meninggalkan Jalur Gaza pagi ini," kata juru bicara militer Israel. "Namun pasukan tetap disebar di sekitar Jalur Gaza untuk menghadapi segala kemungkinan," katanya seperti dikutip dari stasiun televisi al-Jazeera, Rabu 21 Januari 2009.
Pasukan militer kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pasukan militer Israel telah kembali ke wilayah Israel, mengakhiri operasi militer di wilayah itu. Namun reporter Al Jazeera yang meliput di wilayah Gaza mengatakan, "Kami masih melihat kapal angkatan laut Israel berada di teritori perairan, dan masih ada suara tembakan dari arah itu pagi tadi," katanya.
Sementara itu, Departemen Kesehatan Palestina melaporkan bahwa lebih dari 1.300 warga Palestina, termasuk 410 anak-anak, tewas akibat serangan Israel. Sekitar 5.300 oranng terluka, 1.855 di antaranya adalah anak-anak. Dari pihak Israel, 13 orang meninggal, tiga di antaranya warga sipil.
Israel melancarkan serangan sejak 27 Desember 2008, memborbadir Jalur Gaza di mana tinggal 1,5 juta warga Palestina, dari darat, udara, dan perairan di selat sempit Jalur Gaza.
Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel
Presiden Iran, Ebrahim Raisi, tiba di Islamabad pada hari Senin, 22 April 2024 untuk kunjungan resmi selama tiga hari. Iran dan Pakistan sedang berupaya baiki hubungan
