Alpha BBM 8%, Pertamina Rugi Rp 7 Triliun

VIVAnews – Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara meminta selisih distribusi dan margin keuntungan atau alpha bahan bakar minyak bersubsidi di atas 13,44 persen.

Sekretaris Kementerian Negara BUMN Said Didu mengatakan, batas Pertamina Pertamina tidak rugi adalah 13,44 persen saat harga minyak Singapura (MOPS) US$ 45 per barel. “Selama ini Pertamina rugi dengan alpha 8 persen,” kata Said di Jakarta, Jumat 23 Januari 2009.

Dia mengatakan, jika Departemen Keuangan dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral tetap mempertahankan alpha BBM 8 persen, Pertamina akan mengalami kerugian hingga Rp 7 triliun. “Penurunannya sampai 5,2 persen,” ujarnya.

Dia mengatakan, alpha 8 persen juga menggambarkan Pertamina disubsidi pemerintah akibat menderita kerugian. “Itu tidak fair,” katanya. “Pertamina jangan menjadi beban pemerintah.”

Selain itu, dia mengatakan masih beberapa tanggungan yang menjadi beban Pertamina. “Utang PLN dan Departemen Pertahanan sangat tinggi. Untuk Departemen Pertahanan saja sampai Rp 7 triliun,” katanya.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nurul Ghufron Bakal Disidang Etik Dewas KPK pada 2 Mei Terkait Mutasi Pegawai Kementan

ewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rencananya akan menggelar sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada 2 Mei 202 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024