Tak Ada Alasan Taksi Pertahankan Tarif

VIVAnews - Tarif angkutan umum turun Rp 500 setelah terjadi penurunan harga BBM selama tiga kali. Namun pengusaha taksi masih belum menurunkan tarifnya.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Heru Sutomo menilai, tidak ada alasan bagi pengusaha taksi untuk mempertahankan tarifnya. Seharusnya tarif taksi yang sebesar Rp 6.000 untuk sekali membuka pintu  harus turun sesuai dengan penurunan harga BBM.

"Jika mereka tetap mempertahankan tarif, maka tidak akan populer. Masyarakat akan memilih taksi lainnya," kat Heru saat berbincang kepada VIVAnews, Selasa, 27 Januari 2009.

Heru mengatakan, biaya operasional taksi saat ini sudah sangat tertutupi dengan penurunan harga BBM. Di lain pihak tarif taksi yang mahal hanya akan menguntungkan pengusaha dan bukan sopirnya.

Kata Heru, tarif taksi memiliki keunikan tersendiri. Kenaikannnya lebih lebih lambat dibandingkan kenaikan tarif lainnya. "Perubahan tarif taksi sangat sensitif," katanya.

Heru yakin masyarakat masih punya pilihan walaupun armada taksi tertentu belum menurunkan tarif. "Taksi yang bagus yang tarifnya lebih murah kan masih banyak," katanya.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya
Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23

Piala Asia U-23 Pakai Head to Head atau Selisih Gol? Ini Syarat Timnas Indonesia ke Perempat Final

Timnas Indonesia U-23 selangkah lagi bakal menciptakan sejarah lolos ke perempat final Piala Asia U 23 2024. Garuda Muda bakal melakoni penentu melawan Timnas Yordania.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024