VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan keprihatinannya soal krisis kemanusiaan di Palestina. Mega mengharapkan konflik Palestina-Israel itu dapat diselesaikan secara damai.
"Sebagai bangsa yang punya cita-cita untuk damai, kami sangat prihatin. Kami harap proses penyelesaian persoalan itu, tidak terus berlarurt-larut dan dapat diselesaikan dengan damai berdasarkan prinsip saling hormati, mengakui kedaulatan masing-masing negara," kata Megawati dalam pidato membuka Rapat Kerja Nasional IV PDIP di Hotel Sunan, Surakarta, Selasa, 27 Januari 2009.
"Penyelesaian persoalan Palestina-Israel itu sebenarnya miniatur beragam persoalan di manapun. Penyelesaian masalah itu tentunya tidak dapat terlepas, dan dilepaskan dari badan Perserikatan Bangsa-bangsa yang kita harapkan selalu dapat jadi stimulus dalam penciptaan perdamaian," kata Megawati.
Untuk mendapat stimulus, maka proses revitalisasi dan restrukturisasi lembaga itu harus dilakukan. "Misalnya melalui perluasan dan penghapusan hak veto," kata Mega. PBB sekarang, lanjut Mega, masih cerminan Perang Dunia Kedua. "Padahal dunia telah sangat berubah. Negara-negara besar terus bermunculan."
Mega menyatakan, saat dia memerintah dulu, telah memotori revitalisasi dan restrukturisasi PBB bersama negara lain yang punya kepentingan sama untuk menjaga kedamaian yang hakiki. "Kita harap dengan proses revitalisasi dan restrukturisasi itu, persoalan di dunia dapat mudah diselesaikan dengan konteksnya begitu juga dengan Israel–Palestina," kata Mega.
"Di konteks regional, peran ASEAN harus terus dikembangkan. Sehingga cita-cita menjadikan ASEAN menjadi kawasan yang terintegrasi," kata Mega.
Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian
Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.
