BNI Pimpin Sindikasi Bank Biayai PLTU Tanjung

VIVAnews - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memimpin sindikasi bank untuk membiayai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Awar-Awar, Jawa Timur berkapasitas 2 x 350 MW.

Proyek tersebut dibangun dengan total biaya investasi sebesar Rp 1,36 triliun. Sedangkan sumber pembiayaan berasal dari pembiayaan bank sebesar Rp 1,16 triliun (85 persen) dan biaya internal (self financing) PT Perusahaan Listrik Negara sebesar Rp 204 miliar (15 persen).

BNI sebagai pimpinan sindikasi memberikan pinjaman sebesar Rp 635,4 miliar dan bank lain, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebesar Rp 519,9 miliar.

Fasilitas pinjaman berupa kredit investasi pokok itu memiliki jangka waktu kredit 10 tahun (termasuk grace periode tiga tahun).

Pemberian fasilitas kredit sindikasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kredit antara Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo dan Direktur Utama BRI Sofyan Basyir, dengan Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar, serta disaksikan langsung Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati.

Menurut Gatot, sektor kelistrikan merupakan salah satu sektor yang memiliki prospek bisnis sangat baik dalam beberapa tahun mendatang. "Hingga kini, permintaan pasarnya jauh lebih tinggi dibanding kapasitas PLN memasok listrik ke konsumen," ujarnya di Departemen Keuangan Jakarta, Jumat, 30 Januari 2009.

Selain itu, kata dia, pemberian fasilitas kredit itu juga sebagai bukti komitmen BNI untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan sumber energi di masa yang akan datang.

Sementara itu, PLTU Tanjung Awar-Awar merupakan salah satu proyek Fast Track Program PLN 10 ribu MW dalam batch 5 paket 1 yang dikerjakan konsorsium China National Machinery Industry Corporation (Sinomach), China National Electric Equipment Corporation (CNEEC), dan PT Penta Adi Samudera.

Gatot menuturkan, BNI juga telah ikut memberikan pembiayaan proyek Fast Trach Program 10 ribu MW sebelumnya, yaitu untuk PLTU Indramayu, PLTU Labuan, dan PLTU Rembang.

Hingga akhir Desember 2008, komitmen kreditor sektor kelistrikan (power plant) BNI mencapai Rp 8,32 triliun. Proyek-proyek pembangkit listrik yang telah dibiayai BNI, antara lain PLTU Indramayu, PLTU Labuan, PLTU Rembang, PLTU Gas Bumi Wayang Windu, PLTU Cilacap, PLTU Palu, PLTU Pangkal Bun, PLTU Gas Bumi Sibayak, PLTG Cikarang, PLTA Poso dan PLTU Bintan.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya
Rumah Dinas Gubernur DKI

Alasan Pemprov DKI Gelontorkan Rp 22,2 M untuk Perbaiki Rumah Dinas Gubernur

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan restorasi atau perbaikan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta yang menggolontorkan anggaran sebesar Rp 22,2 M.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024