VIVAnews - Kontroversi ketidakhadiran Taufik Hidayat di Pelatnas PBSI di Cipayung akhirnya terjawab. Taufik kini resmi mundur dari Cipayung.
"Untuk meninggalkan "keluarga" saya di Cipayung takkan mudah. Akan tetapi demi mendorong regenerasi di PB PBSI, saya mengambil keputusan bermain sendiri tanpa berada di bawah naungan PBSI," kata Taufik dalam acara jumpa pers di sebuah restoran di Senayan, Jakarta, Jumat sore, 30 Januari 2009.
Sebelumnya, Taufik menolak panggilan PBSI agar masuk pelatnas kembali. Juara Olimpiade 2004 dan juara dunia 2005 itu menolak karena pelatihnya bukan Mulyo Handoyo yang mendampinginya selama ini.
"Dengan demikian, saya berharap terciptanya estafet supremasi dengan mendorong beban akselerasi prestasi pemain junior-junior saya," lanjut Taufik.
Pemain berusia 27 tahun ini telah lama menjadi tumpuan harapan utama Indonesia, terutama di nomor tunggal putra. Kini, Taufik memberi kesempatan kepada "adik-adiknya" seperti Sony Dwi Kuncoro danĀ Simon Santoso agar cepat mengorbit, tanpa harus berada di bawah bayang-bayangnya.
"Mereka berhak mendapat kepercayaan sebagai tumpuan. Saya menjadi seperti ini berkat dukungan PB PBSI. Terima kasih kepada PBSI dan seluruh jajarannya," tutup Taufik.
Taufik akan berangkat ke beberapa turnamen internasional seperti Super Series dengan biaya sendiri. Event terdekat adalah All England, 3-8 Maret 2009, satu-satunya event besar yang belum pernah dijuarainya.