VIVAnews - The Islamic Corporation for the Development of the Private Sector mencadangkan dana sebesar US$ 50 juta untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia. Bank juga siap menyuntikkan dana US$ 500 juta untuk perbankan syariah.
"Prinsip ekonomi Islam telah mendapat respons positif dari sektor swasta di tengah kondisi keuangan saat ini, terutama dari mereka yang bukan negara Islam seperti Rusia, Perancis, dan Amerika. Tetapi terutama untuk Indoensia, persentase aset bank Islam relatif kecil dibandingkan dengan Malaysia dan negara Timur Tengah lainnya," kata CEO dan General Manager ICD Khaleed Al-Aboodi di acara World Islamic Economic Forum, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2009.
Menurut Al-Aboodi, Indonesia merupakan pasar yang penting untuk ICD dan diharapkan dapat lebih meluaskan kehadiran lembaga melalui kesempatan bekerjasama untuk menjawab permintaan yang mucul selaras pertumbuhan pasar.
Hingga saat ini, katanya, ICD telah melakukan studi pada beberapa program keuangan yang ditawarkan oleh perusahaan terpilih dari sektor swasta dengan total proyek senilai US$ 82 juta. "Angka ini di luar dana US$ 50 juta yang telah tersalurkan kepada sektor UKM," kata dia.
Selain itu, ICD juga sedang dalam tahap berdiskusi dengan Bank BNI untuk pembentukan bank syariah di Indonesia dengan total modal senilai US$ 500 juta. ICD juga melakukan penandatanganan kesepakatan dengan Mandala Finance senilai US$ 8 juta dengan konsep pendanaan program UKM dan peningkatan aset modal.
"Kerjasama ini mewujudkan harapan kami untuk merealisasikan jejaring kerjasama yang kuat antara ICD dengan lembaga keuangan serta menegaskan tujuan kami untuk memperkuat landasan ekonomi bagi sektor UKM di Indonesia," kata Al-Aboodi.
Meluncur Bulan Ini, Mercedes G-Class Listrik Bisa Berputar 360 Derajat
Mercedes-Benz mulai menunjukkan eksistensi di pasar elektrifikasi dengan menghadirkan G-Class Listrik, yang siap diluncurkan pada pameran Beijing Motor Show pada April.
