Krisis Keuangan AS

The Fed Kucurkan Bantuan Kredit US$200 Miliar

VIVAnews - Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), meluncurkan program bantuan kredit senilai US$ 200 miliar. Program ini diharapkan dapat memperlancar kredit macet dan meningkatkan daya beli masyarakat.

"Lalu hasilnya ekonomi bisa berjalan lagi," kata Gubernur The Fed Ben Bernanke kepada Kongres AS di Washington, Selasa 3 Maret 2009.

Program kerja sama The Fed dan Departemen Keuangan AS ini memiliki potensi pemberian kredit hingga US$ 1 triliun bagi pelaku bisnis dan masyarakat. Rencananya, sektor real estat komersial juga akan menerima bantuan kredit ini.

"Bisnis real estat mengalami masa kelabu karena para pemilik hotel, pusat perbelanjaan, properti sewaan, dan sebagainya tidak mampu membangun gedung baru akibat krisis pasar sekuritas," kata Bernanke sebelum menemui Komisi Anggaran Senat AS.

Dana US$ 200 miliar akan dipinjamkan pada investor. Dari investor, dana itu akan dipinjamkan lagi pada konsumen dan pelaku usaha kecil. Program ini pertama kali diumumkan akhir tahun lalu dan seharusnya mulai berjalan Februari kemarin.

Perusahaan dan investor yang ingin berpartisipasi dalam fase pertama program ini harus mengajukan aplikasi sebelum 17 Maret. Nantinya, The Fed akan memberi pinjaman berjangka tiga tahun pada 25 Maret. Rencananya program ini akan bergulir hingga Desember namun dapat diperpanjang jika diperlukan.

The Fed akan membuka pendaftaran tahap kedua pada 7 April. Kali ini The Fed mengutamakan perusahaan konstruksi dan pertanian. Persetujuan pinjaman akan keluar pada 14 April.

Batas upah pejabat eksekutif perusahaan seperti yang diterapkan bagi perusahaan penerima bantuan pemerintah sebesar total US$ 700 miliar tidak akan diberlakukan dalam program ini. Penyebabnya, menurut Bernanke, program ini ingin menjaring partisipan sebanyak mungkin untuk merangsang pasar kredit.

The Fed akan membeli surat-surat berharga perusahaan yang bergerak di bidang kredit, misalnya penerbit kartu kredit, pinjaman otomotif, pinjaman pendidikan, dan modal usaha kecil. Kredit macet di Amerika telah membuat sebagian besar orang mempertimbangkan ulang untuk mengambil kredit-kredit tersebut. Sementara mereka yang mampu mengajukan aplikasi kredit, terpaksa membayar bunga sangat besar.

"Pelajar, pemegang kartu kredit, usaha kecil, dan konsumen umum diharapkan segera mendapat keuntungan dari program ini," kata Bernanke.

Sebelum krisis keuangan, bank-bank menjaminkan surat berharga mereka agar mendapat dana tambahan. Mekanisme ini telah membiayai 25 persen pinjaman konsumen selama beberapa tahun terakhir hingga akhirnya pasar kredit tumbang Oktober lalu.

Guru besar Sekolah Bisnis Booth di Chicago, Anil Kashyap, berharap program ini bisa mempermudah konsumen mendapat pinjaman. Namun Kashyap memperingatkan bahwa peran The Fed dalam program ini bisa berdampak buruk karena membuat perusahaan yang tidak mengikuti program kehilangan minat investor.

'Kami ingin pelaku pasar kredit bersaing dengan sehat," kata Kashyap. (AP)

Amerika Serikat Kecam Pemilu Rusia, Pernyataan Seram Ini Keluar dari Gedung Putih
Ilustrasi liburan.

Tips Liburan Budget-Friendly Agar Kantong Tetap Sehat

Liburan merupakan waktu yang dinantikan untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari dan menikmati momen istimewa bersama keluarga atau teman-teman.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024