Harga Minyak di atas US$45 per Barel

VIVAnews - Mengikuti indeks harga saham, harga-harga komoditas di bursa New York Rabu sore waktu setempat (Kamis pagi WIB) juga ikut naik. Ini terjadi pada komoditi utama seperti minyak mentah dan metal. Tak heran bila saham-saham sejumlah perusahaan industri seperti Alcoa Inc. dan Caterpillar Inc. ikut naik.

Menurut pengamat, kenaikan harga ini terkait dengan spekulasi bahwa China pekan ini akan kembali mengumumkan anggaran belanja untuk proyek-proyek pembangunan. Efeknya, harga-harga bahan baku turut naik dan ini berarti pendapatan berharga bagi para produsen.

Di bursa New York, harga minyak light sweet untuk pasokan April naik  9 persen menjadi US$45,38 per barel. Ini merupakan harga penutupan tertinggi  dalam enam pekan terakhir. Bahkan, di awal perdagangan, harga minyak sempat menyentuh US$45,76 per barel.

Kenaikan ini juga terkait dengan laporan Departemen Energi AS bahwa pasokan dalam negeri turun 700.000 barel atau 0,2 persen menjadi 350,6 juta barel dalam  pekan kemarin yang berakhir pada 27 Februari 2009. Pengamat dari Platts tadinya memperkirakan kenaikan pasokan 2,2 juta barel.

Masalahnya, dalam beberapa bulan terakhir pasokan minyak mentah di AS begitu melimpah sehingga penurunan dalam satu pekan tidak menjamin stabilnya harga minyak. Demikian ungkap Tom Kloza, pengamat dari Oil Price Information Service.

"Ini akan menjadi tahun yang sarat goncangan. Fundamental masih lemah," kata Kloza. "Harga minyak tidak akan terus naik tanpa ada tanda-tanda bahwa bencana ekonomi telah melewati titik nadir," dia menambahkan. (AP)

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang
Gedung Kemenkopolhukam

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggodok rencana membangun sistem pertahanan semesta di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024