Cogill Bantah Membajak Lagu Guns N'Roses

VIVAnews - Seorang lelaki bernama Kevin Cogill, 27 tahun, didakwa melakukan pelanggaran hak cipta menyebarkan lagu milik Guns N' Roses yang belum di rilis di internet. Di persidangan, Cogill bersumpah tidak melakukan pembajakan seperti yang dituduhkan di pengadilan federal.

"Kevin Cogill mengaku tidak bersalah atas dakwaan yang ditujukan padanya, dan belum ada tanggal pemeriksaan selanjutnya” ujar Thom Mrozek juru bicara U S  Attorney's Office, Selasa, 21 Oktober 2008.

Pihak FBI menyatakan, Cogill menyebarkan 9 lagu dari album Guns N' Roses' yang baru akan rilis, "Chinese Democracy" di situs www.antiquiet.com

Cogill menjadi tahanan rumah pada bulan Agustus dan bebas dengan uang jaminan pada hari yang sama. Jika terbukti, ia akan menghadapi tuntutan dari pengadilan selama 3 tahun penjara, dan 5 tahun jika ia terbukti mengkomersialkannya.

Guns N' Roses mengatakan tidak akan memaafkan perbuatan Cogill. “Kami menjunjung tinggi nilai orisinalitas dari sebuah karya,” katanya.

Band metal legendaris asal Amerika ini sudah 18 tahun tidak mengeluarkan album. Album "Chinese Democracy" rencananya akan keluar bulan depan, tetapi, sudah mengalami penundaan beberapa kali.

Dukcapil DKI Catat Ratusan Ribu Warga Pemegang KTP Jakarta Tinggal di Bodetabek
Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia

Peran Presiden Salurkan Bansos, Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia menyebut lembaga kepresidenan masuk dalam kajian revisi UU tentang Pemilu.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024