VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memprioritaskan sistem teknologi informasi (IT) dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP). Dalam prioritas tersebut, BEI akan meluncurkan produk lindung nilai (hedging) dan Jakarta Automatic Trading System (JATS) perdagangan jarak jauh (remote trading) pada akhir 2008.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah mengatakan, kondisi pasar modal saat ini memicu revisi RKAP. Pasalnya, RKAP tersebut disusun saat kondisi pasar modal masih bagus, yakni pada semester I-2008. Beberapa revisi yang dilakukan adalah nilai transaksi dan target emiten obligasi serta saham.
Hedging merupakan produk untuk melindungi nilai dan investor dari pergerakan harga yang signifikan.
Meskipun demikian, tambah dia, BEI tetap akan menyelesaikan rencana pengembangan IT karena teknologi memiliki kepentingan tinggi bagi pasar modal. “Kami akan menyelesaikan IT sesuai target,” jelas Erry dalam konferensi pers usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Hotel Dharmawangsa, Selasa 28 Oktober 2008.
Targetnya, lanjut Erry, instrumen hedging bisa diterapkan pada akhir November atau awal Desember 2008. Dalam hedging tersebut, BEI akan meluncurkan produk perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) future, indeks LQ45 future, dan kontrak opsi saham (KOS).
“Kami tetap konsisten mengeluarkan seluruh produk tersebut tahun ini,” ujarnya. Sebelumnya, instrumen tersebut diharapkan rampung pada Juli dan mundur hingga September.
Selain hedging, BEI juga tetap meluncurkan sistem JATS remote trading pada Desember 2008, sesuai targetnya beberapa waktu lalu. Sistem ini bertujuan untuk memperkuat basis investor domestik pasar modal hingga ke daerah terpencil di Indonesia.
“Saat ini, anggota bursa yang melakukan remote trading mencapai 92 persen, sisanya masih melalui lantai bursa. Jika dilihat dari data bursa, investor dengan remote trading sudah mencapai 1 juta. Namun angka tersebut masih jauh dari harapan kami,” tambah dia.
Lebih jauh, Erry menambahkan, tujuan penyelesaian sistem IT bertujuan untuk melindungi industri pasar modal. BEI akan merevisi sektor lain, seperti efisiensi dan nilai rata-rata transaksi harian. “Minggu ini BEI akan membahas revisi tersebut. Kemudian, akan melaporkannya ke dewan komisaris dan Bapepam,” ungkap dia.