VIVAnews – PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) membantah adanya negosiasi antara pihaknya dan Sinarmas Group yang berencana membeli 20-60 persen saham perseroan. Hal itu berdasarkan konfirmasi dari PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sebagai pemegang saham mayoritas.
“Justru sebaliknya, Bakrie & Brothers bermaksud untuk memperkuat bisnis telekomunikasinya,” kata Sekretaris Perusahaan Bakrie Telecom Harry Prabowo dalam penjelasan keterbukaan informasi bursa di Jakarta, Jumat 31 Oktober 2008.
Akibat pemberitaan di media massa tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara (suspend) saham Bakrie Telecom di seluruh pasar sejak sesi I perdagangan hari ini. Hal itu untuk mencegah terjadinya transaksi saham yang tidak wajar. Suspensi dilakukan hingga pemberitahuan lebih lanjut dari otoritas bursa.
Saat ini, tiga saham grup Bakrie lainnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) juga masih disuspensi bursa. Suspensi dilakukan seiring rencana manajemen grup Bakrie itu untuk melakukan sejumlah aksi korporasi.
Sebelum disuspensi, harga saham Bakrie Telecom ditutup di level Rp 67 atau melemah Rp 6 pada transaksi Kamis, 30 Oktober 2008.