Pemilu AS

Pendukung Tertua Obama Bersuka Ria

VIVAnews - Di usia 106 tahun, Ann Nixon Cooper biasanya sudah terlelap bila malam sudah larut. Tapi pada malam pemilu, dia mempunyai alasan khusus untuk tetap terjaga. Dia menunggu Barack Obama menyebutkan namanya di panggung pada pidato kemenangan sebagai presiden terpilih AS.

Top News: AHY Wanti-wanti Prabowo, Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum

Cooper adalah pemilh tertua yang turut mengantar Obama ke Gedung Putih sebagai presiden kulit berwarna pertama bagi Amerika Serikat.
Menjelang akhir pidato, saat yang ditunggu Cooper pun tiba. “Saya menunggu itu, saya mendengar katanya nama saya akan disebut pada akhir pidato," kata Cooper.

Obama memperkenalkan pada dunia, seorang perempuan yang lahir pada generasi perbudakan masih berlangsung. Dimana tak ada mobil di jalanan, tak ada pesawat terbang di langit, dan seseorang seperti Cooper tak bisa memilih karena dua alasan. Karena Cooper seorang perempuan dan karena warna kulitnya.

Fenomenal, Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel

“Malam ini saya berpikir semua hal yang pernah disaksikannya (Cooper) selama seabad lebih di Amerika, serangan jantung dan harapan, perjuangan dan kemajuan, saat ketika dikatakan kita tak bisa dan orang-orang yang menekankan kepercayaan warga Amerika, Yes We Can,” kata Obama.

Pada hari Rabu 5 November 2008, Cooper disambut wartawan di rumahnya di Atlanta, dengan mengenakan kalung emas yang menunjukkan umurnya dengan bangga.

Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng

Cooper pertama kali terdaftar sebagai pemilih, 1 September 1941.Meskipun dia berteman dengan kalangan elit kulit hitam di Atlanta seperti W.E.B Du Bois, John Hope Franklin dan Benjamin E.Mays, karena statusnya sebagai kulit hitam di kalangan masyarakat yang masih suka membedakan dan seksis, dia tidak bisa menggunakan haknya untuk memilih selama beberapa tahun.

Meskipun suaminya Dr Albert B.Cooper, seorang dokter gigi ternama di Atlanta, memilih untuk parlemen.

Suaminya meninggal tahun 1967. Cooper tinggal bersama tiga dari empat anaknya dan menyaksikan perempuan mendapatkan haknya untuk memilih dan mengakhiri perbedaan.

Pada 16 Oktober 2008 dia memberikan suaranya untuk Obama dalam pemilihan awal. Obama kemudian menelponnya dan mengucapkan terima kasih setelah membaca berita mengenai Cooper.

Cooper mengatakan dia yakin kemenangan Obama adalah pertanda perubahan yang telah dinantikannya.

"Saya tak merasakan apapun selain kelegaan bahwa perubahan telah terjadi. Setelah sekian lama, akhirnya kita akan bersatu. Itu yang saya tunggu-tunggu, “ kata Cooper yang akan berusia 107 tahun bulan Januari mendatang.(AP)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya