Ancaman Pembunuhan Presiden

Kalla: Obama Saja Diancam

VIVAnews - Menjelang eksekusi tiga terpidana mati kasus bom Bali berakibat semakin marak ancaman bom. Ancaman yang diterima juga bukan hanya teror bom tapi juga ancaman pembunuhan kepada para petinggi negara. Maka itu, pemerintah meminta masyarakat turut berperan aktif melaporkan adanya teror-teror tersebut.

"Dalam situasi begini, hampir semua pemimpin dunia mendapat ancaman," tegas Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, 7 November 2008.

Langkah yang dilakukan pemerintah, lanjut Kalla, terus meningkatkan dan memperketat keamanan. Kalla pun mengimbau kepada masyarakat agar memberikan informasi, bila mengetahui ada ancaman bom atau sejenisnya kepada pihak berwenang. "Kalau soal ancaman, Obama saja diancam 2.000 pembunuhan. Ada yang benar, ada yang tidak," singkat Kalla.

Seperti diberitakan VIVAnews, situs yang mengatasnamakan tiga terpidana mati kasus bom Bali mengancam akan membunuh Presiden Yudhoyono dan Jusuf Kalla. Situs www.foznawarabbilkakbah.com yang juga Ketua PBNU Hasyim Muzadi itu berisi dalam tiga bahasa.

Baca juga: Sebuah situs ancam bunuh Presiden dan Dokumen ancaman

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Gedung Kejaksaan Agung

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Koordinator TPDI (Tim Pembela Demokrasi Indonesia), Petrus Salestinus mengingatkan kepada Kejaksaan Agung agar tidak itu tidak menjadi bahan santapan para pejabat. Sebab,

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024