Pemerintah Inggris Batalkan Visa Thaksin

Pemerintah Inggris membatalkan visa bekas Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra beserta istrinya, saat pasangan itu masih berada di luar Inggris.

Menkominfo: Hampir 92% Kebisingan Ruang Digital Isinya Buzzer

Keputusan tersebut dibuat oleh United Kingdom Border Agency, yang berbunyi:

"Dear All,

Menteri Budi Arie Sebut Kominfo Take Down Ribuan Hoaks Soal Pemilu 2024

United Kingdom Border Agenccy telah membatalkan visa Inggris yang dipegang oleh warga negara Thailand di bawah ini:
Thaksin Shinawatra. Nomor Paspor D215863
Potjaman Shinawatra. Nomor Paspor D206635
Visa Inggris yang terkandung dalam paspor-paspor individu di atas, dinyatakan tak berlaku lagi bagi perjalanan. Maskapai penerbangan disarankan untuk tidak membawa penumpang-penumpang tersebut ke Inggris."

E-mail surat keputusan di atas, ditandatangani pejabat imigrasi Inggris yang berbasis di Bangkok, Andy Gray. Saat surat keputusan itu diteken, Thaksin dipercaya sedang berada di tengah perjalanannya dari Cina menuju Filipina.

Shanju Lalukan Hal Tak Terduga Saat Jonatan Christie Raih Gelar Juara All England 2024

Thaksin kabur meninggalkan Thailand, bersama istrinya, untuk menonton Olimpiade di Beijing, Cina. Kejadian itu hanya selang beberapa minggu, sebelum Mahkamah Agung Thailand memutuskan Thaksin bersalah dalam skandal pembelian tanah negara di Ratchadipasek.

Selama ini Thaksin yang sempat menjadi pemilik klub sepakbola Manchaster City, mendeskripsikan Inggris sebagai negara yang memiliki sistem demokrasi yang yang telah matang.

Namun, tak diketahui pasti, apakah Thaksin meninggalkan Inggris karena sudah mencium gelagat bahwa pemerintah sana bakal membatalkan visanya.

Pekan lalu, dalam sebuah sambungan telepon jarak jauh dari Hong Kong, Thaksin menuduh lawan politiknya yang berkuasa telah memecah belah keluarganya.

Pada kesempatan yang sama, ia memohon pengampunan dari Raja Thailand, agar ia diijinkan kembali ke negaranya. "Tak ada yang bisa mengembalikan saya ke Thailand, kecuali kemurahan hati dari Raja," ujarnya.

Selain itu, Thaksin juga mengklaim banyak negara yang menawarinya status warganegara kehormatan (honorary citizenship). Pernyataan Thaksin itu mengundang kontroversi di negaranya, di mana ia dituduh mencoba menyeret Raja Thailand, ke dalam kancah politik

Bagaimanapun, keputusan politik pemerintah Inggris merupakan pukulan telak bagi Thaksin. Langkah ini memang sangat menentukan kelanjutan hubungan bilateral Inggris dengan Thailand, sekaligus menjaga reputasi Inggris di mata para kritikus demokrasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya