Tingkat Pembiayaan Proyek PLN Tak Sampai 15%

VIVAnews - Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) J Purwono menegur PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan Kontraktor Listrik Swasta (IPP) sebab tingkat keberhasilan pendanaan proyek kurang dari 15 persen.

"Untuk itu semua pihak harus berbenah diri," ujar Purwono, di Jakarta, Selasa 18 November 2008. Menurut dia, penyebab kesulitan mendapat pendanaan akibat kekhawatiran perbankan atas tingkat kesuksesan proyek tersebut.

PLN sebagai pembeli listrik dari IPP juga harus cepat mengambil keputusan (decision making) dalam negosiasi, sehingga kontraktor mendapat kepastian lebih cepat. "Jika proyek tertunda, biaya semakin membengkak," kata Purwono. 

Dia juga mengimbau PLN agar dalam negosiasi proyek listrik swasta harus melibatkan perbankan agar pendanaan proyek tidak menjadi masalah.

Ketua Komite Ketenagalistrikan Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Bakti Ludin, menuturkan saat ini pemerintah tengah menyusun Lembaga Pembiayaan Infrastruktur (LPI) yang akan menghimpun pendanaan lokal maupun asing. "Lembaga ini jalan mulai Maret 2009," tutur dia.

Bakti menjelaskan, lembaga ini bisa memberi pendanaan IPP maksimal 20 persen dari total proyek. Investor cukup mengeluarkan modal 10 persen untuk mencapai ekuitas 30 persen.

Kondisi ini menggembirakan terutama bagi pengusaha nasional agar bisa berperan dalam pembangunan IPP. Mengingat pembangunan listrik swasta membutuhkan modal besar. Pembangkit dengan kapasitas 2 x 100 MW saja membutuhkan pendanaan hingga US$ 200 juta.

Istri Kena Tuduhan Korupsi, PM Spanyol Bersiap Mengundurkan Diri
Mobil Chery Omoda E5 yang Ditabrakkan ke Tembok Mal oleh Anak Kecil

Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery

PT Chery Sales Indonesia (CSI) buka suara terkait video viral di media sosial yang menunjukkan seorang anak kecil menabrakkan mobil listrik Omoda E5 ke tembok di mall.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024