VIVAnews - Meski indeks bursa Asia sebagian mulai berbalik menguat (rebound), indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) bertahan di area negatif hingga akhir transaksi pekan ini. Indeks sempat menguat ke level 1.158 atau tertinggi selama perdagangan hari ini.
Pada transaksi Jumat, 21 November 2008, indeks terkoreksi 8,69 poin (0,75 persen) menjadi 1.146,28.
Volume saham berpindah tangan mencapai 1,92 miliar senilai Rp 1,57 triliun dengan frekuensi 51.835 kali. Sebanyak 58 saham menguat, 75 melemah, 45 stagnan, dan 278 saham tidak terjadi transaksi.
Meski demikian, saham-saham perkebunan dan pertambangan rebound. Saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terangkat Rp 100 (1,55 persen) ke level Rp 6.550, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp 150 (2,14 persen) menjadi Rp 7.150, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menguat Rp 150 (2,85 persen) ke posisi Rp 5.400.
Selain itu, saham PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) menguat Rp 190 (10,38 persen) ke posisi Rp 2.020 dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terangkat Rp 160 (10 persen) ke level Rp 1.760.
Analis PT BNI Securities Muhammad Alfatih mengatakan, indeks sempat menguji level resistance 1.160, sebelum akhirnya kembali melemah. "Potensi pelemahan indeks berikutnya bisa ke posisi 1.120-1.100, karena tren masih turun," jelas Alfatih kepada VIVAnews di Jakarta.
Menurut dia, nilai tukar rupiah yang masih bergerak di atas level 12.000/US$ menjadi sentimen negatif di pasar.
Di bursa regional, indeks Nikkei 225 menguat 207,75 poin (2,7 persen) menjadi 7.910,79, Hang Seng terangkat 360,64 poin (2,93 persen) ke posisi 12.659,2, dan Straits Times naik 45,28 poin (2,81 persen) menjadi 1.659,23.