VIVAnews - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk menyelamatkan raksasa keuangan dunia, Citigroup. Pemerintah akan menyuntik dana US$ 20 miliar setelah lembaga keuangan ini terhempas oleh krisis keuangan dunia.
Selain itu, pemerintah juga akan menjamin sekitar US$ 306 miliar pinjaman, surat berharga dan kredit perumahan.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Departemen Keuangan, Federal Reserve dan Lembaga Penjamin Simpanan Amerika.
Departemen Keuangan sudah membahas strategi mengamankan raksasa keuangan terbesar di dunia tersebut. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah mengambil alih sejumlah aset bermasalah di Citigroup.
Dengan begitu, pemerintah memberi ruang bagi Citigroup untuk bernafas serta menambah modal. Opsi lainnya, pemerintah menyuntikkan dana dunia ke perusahaan tersebut.
Sebagai pemain besar di sistem keuangan dunia, jika Citigroup kolaps akan menimbulkan kerusakan terhadap kondisi keuangan dan ekonomi yang sedang rapuh. Perusahaan memiliki operasi di berbagai belahan dunia lebih di 100 negara.
Citigroup telah menerima lebih dari US$ 20 miliar dari total program bailout Departemen Keuangan untuk institusi keuangan sebesar US$ 700 miliar. Dengan menyuntikkan dana, pemerintah akan mendapatkan sebagian saham Citigroup.
Senator Charles Schumer mengatakan bahwa ia percaya pemerintah dan Citigroup akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan ini. "Ini sangat penting bagi ekonomi secara keseluruhan," katanya Minggu, 23 November.
Dia mengingatkan jika Citigroup dibiarkan ambruk, maka jutaan orang akan menderita dan ekonomi juga akan semakin jatuh terpuruk.
AP