Demonstrasi anti-Pemerintah Terus Berlanjut
VIVAnews - Pergolakan politik di Thailand kembali berlanjut. Para demonstran pendukung Partai Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) yang anti pemerintah, hari ini melanjutkan aksi untuk menguasai gedung parlemen di distrik Don Muang, Bangkok.
Pemimpin PAD, Chamlong Srimuang, Senin pagi ini memerintahkan pendukung PAD untuk kembali menduduki kantor sementara pemerintah tersebut. Demikian tulis harian The Nation dalam situsnya, Selasa 25 November 2008.
Sementara itu, deputi Perdana Menteri (PM) Chavarat Charnveerakul, menunjuk Menteri Dalam Negeri Kowit Wattana untuk merancang cara merebut kembali kantor pemerintah tersebut. Kemarin, Chavarat menyalahkan petugas keamanan karena membiarkan para demonstran menduduki kantor sementara pemerintah di distrik Don Muang karena pemerintah telah kehilangan kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang sejak Agustus lalu diduduki oleh kelompok pendukung PAD.
Kemarin, demonstrasi yang disebut PAD sebagai bentrokan terakhir, tidak menghasilkan gebrakan politik berarti. Tujuan utama aksi tersebut adalah untuk menumbangkan pemerintahan PM Somchai Wongsawat karena PAD menganggap pemerintahan Somchai sebagai boneka dari mantan PM Thaksin Shinawatra.
Namun, aksi mereka ditanggapi dengan lunak oleh pemerintah. Mereka menginstruksikan pihak kepolisian agar tidak menggunakan kekerasan, dan memberikan akses bagi para demonstran agar bisa melancarkan aksinya. Somchai yang masih berada di Peru, telah membuat kesepakatan dengan kepala angkatan bersenjata Anupong Paochinda, untuk tidak angkat senjata dalam meredam aksi PAD.
Tanpa pertikaian dan pertumpahan darah, tidak terjadi sesuatu yang bisa menimbulkan peristiwa politik. Tanpa bantuan militer, para demonstran tidak punya kesempatan untuk memaksakan perubahan politik secara radikal.
Senin kemarin, para demonstran dengan seragam kaos kuning, merangsek maju dari gedung DPR menuju kantor pemerintah sementara. Sekitar 20 ribu hingga 30 ribu demonstran tersebut berkerumun di depan area gedung sementara parlemen. Tindakan mereka menyebabkan para anggota parlemen yang akan bersidang tidak dapat masuk.
PAD menganggap sidang, yang berhasil mereka gagalkan tersebut, akan membahas amandemen yang bisa membawa Thaksin kembali berkuasa. Sidang khusus kabinet akan digelar pada 8 dan 9 Desember, dengan agenda pembahasan Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (KTT ASEAN). Bulan depan, Thailand akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-14.