VIVAnews - Yellow Jackets benar-benar memuaskan penggemar jazz dengan penampilannya di Jak Jazz 2008, ajang festival jazz international di Jakarta, pada Minggu 30 November 2008. Penampilan The Yellow Jackets di Jak Jazz 2008 ini minus gitaris Mike Stern yang baru saja ikut rekaman dalam album Lifecycle di bulan Mei tahun ini. Namun Yellow Jackets menghadirkan Tohpati untuk menggantikan porsi Mike Stern.
Tohpati menemani Yellow Jackets pada nomor kedua dan ketiga penampilan Yellow Jackets. Sebagai gitaris Indonesia dan punya banyak penggemar di tanah air, kolaborasi Tohpati dan Yellow Jackets ini pun disambut dengan penuh antusias oleh pengunjung Jak Jazz di hari ketiga. Penampilan Yellow Jackets yang berada di urutan kedua panggung utama Concert Hall,Istora Senayan, Jakarta malam tadi disaksikan banyak penonton.
"Dia (Tohpati) seorang yang hebat dan mengagumkan dalam mengkolaborasikan musik di Indonesia", kata Jimmy Haslip dalam jumpa pers sebelum pementasannya, menjawab pertanyaan wartawan mengenai mengapa memilih Tohpati.
Pada kenyataanya memang Tohpati tidak mengecewakan. Tohpati mempertebal sisi melodius Yellow Jackets yang merupakan grup asal Amerika ini. Seolah menjawab keraguan mengenai kesanggupannya menggantikan porsi Mike Stern di dua nomor penampilan Yellow Jackets, permainan Tohpati menambah keunikan karakter grup yang telah terbentuk sejak 1977 ini dengan permainan yang beraroma fusion.
Tohpati menambah kebanggan masyarakat pecinta jazz Indonesia dengan menghadirkan kerjasama musikal yang menarik dengan Yellow Jackets yang diawaki Jimmy Haslip (bass), Bob Mintzer (Saksofon), Russel Ferrante (Keyboard), dan Marcus Baylor (drum). Setelah selesai memainkan lagu ketiga, Tohpati diberi tepukan yang meriah dari penonton sebelum meninggalkan panggung.
Yellow Jackets hanya memainkan tujuh lagu. Empat lagu terakhir yang dibawakannya amat kental dengan dengan gaya funk.
Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.
