VIVAnews - Kejaksaan Agung segera memanggil Direktur Utama PT Sarana Rekatama Dinamika, Yohanes Waworuntu, sebagai tersangka. Namun, pemanggilan ini akan dilakukan setelah tim penyidik melakukan gelar perkara kasus sistem administrasi badan hukum.
"Akan segera kita panggil, tentunya setelah gelar perkara Rabu besok," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Marwan Effendy di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat 5 Desember 2008.
Yohanes ditetapkan sebagai tersangka sejak 26 November 2008. Namun sejak ditetapkan sebagai tersangka, Yohanes belum pernah diperiksa kejaksaan.
Menurut Marwan, kejaksaan sudah meminta kepara PT Sarana untuk menyerahkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan. "Tapi hingga kini belum diserahkan," ujarnya.
Dalam kasus yang diduga merugikan negara Rp 400 miliar itu, kejaksaan sudah menetapkan tiga mantan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum sebagai tersangka. Mereka adalah Syamsudin Manan Sinaga, Zulkarnain Yunus, dan Romli Atmasasmita.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Salah seorang selebgram Bireuen benisial UK ditahan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Bireuen atas tindak pidana cyber UU ITE pada Kamis 25 April 2024
Dirjen HAM dan Pimpinan UPT Kemenkumham Jatim Kunjungan Kerja ke PT Taspen Cabang Malang
Malang
11 menit lalu
Kepala PT Taspen Cabang Malang Erlina Pangestiaji, Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, dan Kepala UPT Imigrasi dan
Sedih, Begini Ungkapan Shin Tae-yong Setelah Timnas Indonesia U-23 Gilas Korea Selatan
Wisata
11 menit lalu
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, memberikan komentar usai timnya berhasil mengalahkan Korea Selatan dalam pertandingan perempat final Piala Asia U-23 2024.
PWI Peduli Warga Korban Banjir, Bersama Kemenag
Banyuwangi
12 menit lalu
Adanya kejadian banjir lahar dingin Gunung Semeru yang merusak sejumlah rumah warga, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lumajang luncurkan Program PWI Peduli (P
Selengkapnya
Isu Terkini