VIVAnews - Partai Demokrat sebagai partai pengusung pemerintahan Presiden Yudhoyono, menganggap penurunan harga bahan bakar minyak adalah murni kepentingan ekonomi. Jadi bila Presiden Yudhoyono dituding memanfaatkan momentum politik, maka Demokrat menilai itu adalah berkah.
"Ini murni ekonomi. Konsisten, ketika minyak dunia naik, BBM naik. kalau minyak dunia turun, BBM turun. Ini adalah berkah untuk orang yang konsisten," tegas Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, kepada VIVAnews, Senin, 15 Desember 2008.
Pernyataan Mubarok ini terkait tudingan Wakil Sekretaris Fraksi PDIP, Ganjar Pranowo, yang menilai penurunan harga BBM ini sarat kepentingan politis. Mubarok menilai, ketika pemerintah dulu menaikkan harga BBM, Presiden Yudhoyono siap menanggung segala resiko.
"Kini, ketika penurunan terjadi semuanya pun sudah dipertimbangkan dan melalui kajian-kajian yang mendalam. Jadi, kita tenang-tenang saja menghadapi tudingan dari oposisi. Mereka (partai non-pemerintah) itu semuanya asal beda," tegas Mubarok.
Pemerintah kembali mengumumkan penurunan harga premium sebesar Rp 500 menjadi Rp 5.000 per liter. Harga solar juga turun Rp 700 menjadi Rp 4.800 per liter. Sedangkan harga minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter.
Keputusan penurunan bahan bakar minyak ini merupakan hasil rapat terbatas Presiden, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu.
FOBI Gelar Kejuaraan Dunia Bertajuk Piala Presiden, 10 Negara Tampil
Event yang digagas Pengurus Besar Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (PB FOBI) ini akan diikuti 550 atlet dari 10 negara di dunia.
