Dilempari Sepatu, Bush Dianggap Hina

VIVAnews - Pelemparan sepatu kepada George W. Bush di Baghdad, Irak, Minggu 14 Desember 2008, menandakan bahwa presiden AS tersebut sama hinanya dengan diktator Irak, Saddam Hussein. Bagi kebudayaan Arab, lemparan sepatu merupakan penghinaan kepada seseorang yang dianggap telah melakukan perbuatan tercela.

Demikian menurut kalangan media dan pengamat Arab atas insiden tak mengenakkan yang dialami Bush, yang lima pekan lagi bakal pensiun sebagai presiden. Stasiun televisi CNN melaporkan bahwa Bush berhasil mengelak saat sepasang sepatu itu terbang ke arahnya secara berurutan.

Viral Obrolan Lawas Billy Syahputra dengan Chandrika Chika, Ibunya Singgung Soal Narkoba

Sambil melempar kedua sepatunya, wartawan stasiun televisi Al-Baghdadia, Muntadhar Al-Zaidi  si pelempar sepatu, meneriakkan umpatan dalam bahasa Arab: "Ini adalah perpisahan... Kamu anjing!"  

Kalangan media, seperti stasiun televisi al-Jazeera, mengenang kembali peristiwa itu dengan insiden "serupa tapi tak sama" yang dialami mendiang diktator Irak, Saddam Hussein. Tahun 2003, tak lama setelah pasukan AS menguasai Irak, patung besar Saddam di Baghdad diruntuhkan.

Saat itu para warga Irak melampiaskan kekesalan mereka dengan lemparan sepatu ke arah patung Saddam. Kali ini, sambil disaksikan Perdana Menteri Nuri al-Maliki, warga Irak mencoba melempari wajah Bush dengan sepatu. Namun, meleset.     

Menurut pengamat budaya Arab, Profesor Faleh Jabar, sepatu biasa digunakan untuk memukul pembantu, maling, atau pelacur. Orang yang dipukul atau dilempari sepatu dianggap rendahan atau budak. Di Irak, "Kalau memukul anak kita sendiri pasti pakai tongkat atau tangan, nggak pernah dengan sepatu," kata Faleh seperti dikutip stasiun televisi BBC tahun 2003.

Patung Saddam Hussein dipukul dengan alas kaki

Vokasi Industri Kemenperin Buka Pendaftaran Sampai 31 Mei

Patung Saddam Hussein dipukul dengan alas kaki, 2003

Habeeb Ahmed, ketua Islamic Center di Long Island, AS, memastikan bahwa lemparan sepatu merupakan tindakan yang tidak terhormat. "Itu adalah suatu penghinaan," kata Ahmed seperti dikutip Newsday.com

Dia mengingatkan bahwa dalam kepercayaan orang Muslim dan Arab, sepatu maupun bentu alas kaki lain dianggap barang yang kotor dan kurang berkenan. Maka, sebelum memasuki tempat suci seperti mesjid, kaum Muslimin pasti melepas sepatu dan mencuci kaki.
 
Namun, menurut Ahmed, apa yang dilakukan wartawan Irak itu sudah keterlaluan. "Kalau kita tidak sependapat dengan orang lain, kan ada cara untuk mengungkapkannya, bukan dengan melempar sepatu atau mencoba menyakiti Bush atau orang lain," kata Ahmed.

Ahmed langsung teringat kebiasaan di tanah kelahirannya di India. Di sana, seolah sudah jadi kebiasaan untuk mengungkapkan kemarahan dengan melempar sepatu ke orang, contohnya saat seorang majikan marah kepada pembantu atau pegawainya. Menurut Ahmed, orang Arab maupun kaum Muslimin juga dilarang mengarahkan kaki atau menunjukkan sol sepatu ke orang lain, terutama kepada orang tua.

Sedangkan Adil Shamoo, pengamat dari Institute for Policy Studies di Washington DC, menilai bahwa insiden di Baghdad bukan sekadar masalah pelemparan sepatu. "Namun juga menggambarkan bahwa AS harus memberi hormat kepada kedaulatan Irak dalam rangka mendapat respek dari rakyat Irak dan dunia Arab," kata Adil seperti dikutip stasiun televisi al-Jazeera.

Bagi Adil, rakyat Irak seperti diungkapkan oleh si wartawan pelempar sepatu, tampak sudah marah dengan kebijakan-kebijakan Bush selama ini yang malah meningkatkan ketidakstabilan di Timur Tengah dan meningkatnya ancaman terorisme di AS.

Terpopuler: KPU Tetapkan Presiden Baru, Prabowo Sebut Senyum Anies Berat
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid.

Golkar Terbuka Jika Jokowi-Gibran Mau Gabung: Amin, Kami Anggap Doa

Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid mengaminkan jika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka bergabung ke Partai Golkar.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024