Adolf Heuken

Tersihir Sejarah Jakarta

VIVAnews – Cerita tentang Jakarta tempo dulu mengalir lancar dari bibir Adolf Heuken, 79 tahun. Di tangan Pastor Jesuit asal Jerman itu, sejarah tak sekadar dongeng turun temurun, tetapi cerita tempo dulu yang terdokumentasi.

“Saya tidak mau menceritakan dongeng sebagai sejarah. Maka saya cari fakta sejarah,” ujarnya saat berbincang dengan VIVAnews di kediamannya yang asri di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, awal pekan lalu.

Itulah yang dilakukan Adolf sejak pertama kali menjejakkan kaki di Indonesia, 45 tahun silam. Ia terusik melihat banyak situs sejarah yang dilupakan bangsanya sendiri. “Ini dulu gedung apa? Dulu bagaimana? Kapan dibangun? Orang tidak bisa jawab. Setiap saya tanya sesuatu orang tidak bisa menjawab,” ujarnya

Kecintaannya kepada sejarah, membuatnya tak henti mencari jawaban. Pencarian pun dimulai dengan berburu buku-buku lawas dan arsip-arsip kuno tentang Batavia. Dokumen itu lalu ia gunakan untuk menyaring sekelumit informasi dari masyarakat sekitar.

Rasa penasaran Adolf atas seluk beluk bangunan tua di Jakarta perlahan terjawab. Lembar demi lembar jawaban pun akhirnya terkumpul dalam jilid buku ‘Historical Sites of Jakarta’.

Karyanya ternyata cukup diminati dan menjadi rujukan para penikmat sejarah. Buku itu terjual lebih 20 ribu eksemplar. Bahkan, dua edisinya diterbitkan Times International Singapura. “Itu artinya, saya bisa memberikan sumbangsih pengetahuan soal sejarah Ibu Kota ini,” ujar pria yang mengaku hobi berkebun.

Sejak menetap di Jakarta, lebih 200 buku terlahir olehnya. Sedikitnya 10 buku bercerita tentang sejarah Jakarta, selebihnya buku-buku tentang filsafat, gereja, dan ensiklopedia. Kini, pria kelahiran Coesfeld, Jerman 17 Juli 1929, itu tengah menyiapkan buku tentang kehidupan orang Jerman di Indonesia. “Saya optimistis masih sanggup menulis,” ujarnya.

Tanda Jasa Ahli Sejarah Jakarta


Ketekunan Adolf mengungkap sejarah Jakarta mendapat perhatian dari Pemerintah Jerman. Selasa 25 November lalu, pria yang dinobatkan sebagai ahli sejarah Jakarta ini menerima bintang jasa Republik Federasi Jerman. Adolf dianggap berjasa terhadap kehidupan sebuah bangsa.

Sebab, sejarah merupakan hal penting. Tanpa sejarah, sebuah bangsa seakan kehilangan akar dan identitas. “Bagi saya, lebih penting orang bisa menghargai warisan budayanya melalui sejarah. Saya gregetan melihat minimnya perhatian warga Jakarta terhadap sejarah budayanya,” kata Adolf yang merasa hidupnya telah menyatu dengan Kota Jakarta.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Ingin berdiskusi seputar sejarah Jakarta, klik Forum Legenda Jakarta

Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024