2009, Ekonomi Indonesia Lumayan di Kawasan

VIVAnews - Kendati menghadapi ekspor yang melambat, kondisi ekonomi Indonesia pada tahun depan diperkirakan lebih baik dibandingkan dengan sejumlah negara lain di kawasan.

Hal tersebut disampaikan oleh sejumlah ekonom, yakni Kepala Riset Danareksa Institute Purbaya Yudhi Sadewa dan Kepala Riset PT Bank Negara Indonesia, Tony Prasetiantono mengenai proyeksi ekonomi 2009. Mereka mengakui kinerja ekspor akan melemah, namun Indonesia memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.

"Kondisi Indonesia paling lumayan," ujar Tony kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2008. Dia memperkirakan tahun depan, Indonesia masih bisa tumbuh 4,5 persen.

Sedangkan, sejumlah negara lain, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand akan lebih rendah dari Indonesia.

Dia melihat kondisi ekonomi Singapura paling parah dibandingkan negara lain. Itu disebabkan oleh sektor perbankan Singapura mirip negara maju karena ekspansi ke produk-produk derivatif, serta adanya gelembung sektor properti. Sedangkan, Malaysia dan Thailand terus menerus menghadapi gejolak politik yang mengganggu perekonomian mereka.

"Kita sungguh beruntung karena politik stabil," kata Tony.

Hal senada diungkapkan oleh Yudhi Sadewa. Tahun depan, menurut dia, kondisi Indonesia paling beruntung dibandingkan negara-negara lain di kawasan yang terimbas krisis. Bahkan, Indonesia tumbuh paling maju dibandingkan negara-negara lain.

Proyeksi pesimis, ekonomi Indonesia tumbuh 4,5%. Itu terjadi jika Menteri Keuangan dan Bank Indonesia tidak melakukan apa-apa. Namun, jika BI menurunkan suku bunga dan Menteri Keuangan tidak telat mencairkan anggaran, ekonomi bisa tumbuh 5,9%.

"Saya heran BI kok masih pakai teori lama soal suku bunga," kata Yudhi. Dia menyesalkan sikap BI yang menjaga rupiah hanya dengan BI Rate, tanpa melihat ekspektasi pasar.

Padahal, jika BI mau menurunkan di bawah 9%, ekonomi Indonesia bisa lari kencang. "BI mungkin tidak sadar bahwa mereka penting bagi negara ini."

Yudhi mengakui Indonesia menghadapi penurunan ekspor tahun depan. Namun, dia mengingatkan dampak seretnya perdagangan dunia terhadap Indonesia paling kecil dibandingkan negara lain. Sebagai gambaran, dia membandingkan rasio ekspor sejumlah negara terhadap produk domestik bruto (PDB). Rasio ekspor Indonesia terendah dibandingkan negara-negara lain.

Indonesia 29% dari PDB, Thailand 73%, Hong Kong 207% dan Singapura 230%. Mengacu data itu, perekonomian Indonesia tidak terlalu bergantung pada perdagangan dunia. Itu berarti Indonesia terkena dampak paling kecil dibandingkan negara-negara lain.

Sedangkan, Singapura dan Hong Kong terimbas paling besar. "Tak mengherankan jika ekonomi Singapura ambruk paling parah," ujar Yudhi.

Perbaiki Dop Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Dunia

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi (%)

 

Mayjen TNI Anton Resmi Jabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Gantikan Mayjen Haryanto

Negara

2007

2008F

2009F

Indonesia

6,3

6,0

4,4

Malaysia

6,3

5,5

3,7

Philipina

7,2

4,0

3,0

Thailand

4,9

4,6

3,6

Vietnam

8,5

6,5

6,5

Kamboja

10,2

6,7

4,9

 

Kapolri Sebut Kedewasaan Politik di 2024 Jauh Lebih Baik Dibanding 2019

Sumber: Bank Dunia

Sidang Putusan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di MK, Ganjar-Mahfud

PDIP Gugat KPU ke PTUN, Ganjar: Tugas Saya dan Pak Mahfud Berakhir Usai Putusan MK

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyerahkan proses gugatan PDIP ke pengadilan PTUN Jakarta

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024