Rayakan 30 Tahun Reformasi Ekonomi

Cina Takkan Pernah Tiru Demokrasi ala Barat

VIVAnews - Cina, Kamis 18 Desember 2008, merayakan 30 tahun gerakan pembaruan ekonomi yang dicetuskan mendiang Pemimpin Negeri Panda tersebut, Deng Xiaoping. Dalam perayaan tersebut Presiden Cina sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Hu Jintao, bertekad bahwa pembaruan ekonomi tetap berlangsung namun tidak akan mengarah ke demokrasi ala-Barat.

"Kita perlu mengambil hasil-hasil yang menguntungkan dari pencapaian-pencapaian politik umat manusia, namun kita tidak akan pernah meniru sistem politik Barat," kata Hu saat berpidato di podium Balai Rakyat, tempat yang sama saat Deng mencetuskan era keterbukaan ekonomi di Cina tahun 1978.

Pidato Hu mendapat sambutan meriah lebih dari 6.000 pimpinan partai dan petinggi militer yang hadir di acara peringatan 30 tahun reformasi ekonomi Cina. Acara ditutup dengan alunan musik "The Internationale" - himne untuk negara dan gerakan sosialis di penjuru dunia.  

Menurut Hu, pencapaian ekonomi Cina dalam 30 tahun terakhir terbilang unik, karena menggunakan pendekatan "sosialisme dengan karakter bangsa Cina" - dimana kebijakan ekonomi harus mempromosikan dan mendukung seluas-luasnya investasi asing, namun pemerintah tetap memegang kendali penuh atas sektor moneter dan fiskal serta sistem politik tetap otoriter.   

Dengan pendekatan tersebut, menurut Hu, Cina mampu bangkit sebagai kekuatan ekonomi terbesar nomor empat di dunia. Bahkan di tahun-tahun mendatang bisa menyalip Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat - yang kini sebagai ekonomi terbesar. Buktinya, pendapatan per kapita Cina dalam 30 tahun terakhir meningkat pesat, dari 380 yuan (US$55) tahun 1978 menjadi 19.000 yuan (US$2.760).

Selain itu, semua keluarga di Cina memiliki setidaknya satu unit televisi, dan di perkotaan, satu unit mesin cuci. Itu merupakan barang-barang langka di kalangan rakyat tiga dasawarsa lalu. Sebanyak 15 juta keluarga memiliki mobil pribadi dan banyak yang sudah memiliki rumah sendiri. 
 
"Kini, kami malah khawatir makan terlalu banyak ketimbang memikirkan kurang makanan," kata Guo Linchun, seorang pensiunan guru musik berusia 78 tahun. "Kini, taraf hidup jauh lebih baik. Kita tidak hanya punya televisi, namun juga melihat banyak orang memiliki mobil," lanjut Guo yang tinggal di Beijing. (AP)

Verrell Bramasta Pamer Momen Liburan ke Jepang, Boyong Ibunda Usai Lebaran
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman

TKN Prabowo-Gibran Yakin MK Tolak Permohonan Anies dan Ganjar

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman meyakini Mahkamah Konstitusi (MK) bakal menolak permohonan perkara perselisihan hasil pemilu (PHPU)

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024