VIVAnews - Lonjakan penumpang kereta api menjelang natal dan tahun baru diprediksi akan mengalami peningkatan sekitar 4%, dari tahun sebelumnya sekitar 1,7 juta orang penumpang.
Direktur Operasi PT KAI Soedarmono Ramadhan, mengatakan puncak lonjakan terjadi pada 25 Desember mendatang dengan jumlah penumpang sebanyak 122.168 yang diberangkatkan ke berbagai daerah dari wilayah Jawa dan Sumatra.
Rangkaian kereta yang akan diopersikan sebanyak 213 yang terdiri dari 212 KA regurer dan satu tambahan KA Argo Lawu tujuan Jakarta-Solo.
"Jumlah kapasitas yang tersedia sebanyak 128.330, terdiri dari 127.530 KA reguler dan 800 KA tambahan," ujar Soedarmono Ramadhan, dalam keterangan pers di kantor KA Pusat jalan Perintis Bandung, Jumat 19 Desember 2008.
Selain itu, lanjut Soedarmono, pihaknya telah menyiapkan lokomotif cadangan yang ditempatkan disejumlah titik strategis seperti di Cikampek, Kutoarjo dan Semarang.
Sedangkan di tempat-tempat yang berpotensi terjadinya bencan, pihaknya pun telah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) dan satuan regu terbang guna mengantisipasi gangguan dalam waktu singkat.
Langkah itu dilakukan untuk mengeliminasi terjadinya kecelakaan, setiap juru penilik jalan PT KA diintruksikan untuk melakukan pemeriksaan secera ntensif dan terpadu mengontrol sarana dan prasarana baik kondisi lintasan KA, rel, pengecekan wesel, jembatan maupun terowongan.
"Sedangkan untuk masalah keamanan dan ketertiban kami kerjasama dengan pihak kepolisian yang dilakukan jajaran Daop dan Divisi Regional masing-masing," ujar Soedarmono Ramadhan.
Sementara itu disinggung mengenai tarif yang akan diberlakukan pada Natal dan Tahun Baru nanti, Soedarmono menyatakan akan memberlakukan tarif sesuai aturan batas atas dan bawah. Sedangkan untuk kelas ekonomi pihaknya memastikan tidak akan terjadi kenaikan tarif.
"Kenaikan tarif paling hanya berlaku bagi kelas kereta komesial saja seperti kereta Anggrek tarifnya bisa berkisar mencapai Rp400 ribuan dari jakarta," pungkasnya.
Laporan: Sigit Zulmunir/Bandung
Mahfud MD Bicara Pentingnya Jaga Demokrasi agar Terhindar dari Kediktatoran
Pakar hukum tata negara Mahfud MD berbicara mengenai pentingnya menjaga demokrasi di Indonesia agar pelanggaran-pelanggaran tak terjadi kembali.
