Mourinho 'Serang' Rooney

VIVAnews - Perang urat syaraf mulai dilancarkan oleh pelatih Inter Milan, Jose Mourinho jelang duel kontra Manchester United di babak 16 besar Liga Champion yang akan digelar Februari mendatang. Yang menjadi sasaran pelatih asal Portugal itu kali ini adalah striker The Red Devils-julukan MU-Wayne Rooney.

Menurut Mourinho, Rooney harusnya tak bisa tampil saat berhadapan dengan Inter Milan. Pasalnya, mantan striker Everton itu telah melakukan aksi yang tidak sportif saat MU berhadapan dengan AaB Alborg, 12 Desember 2008.

Saat itu, Rooney dengan sengaja menginjak dada pemain belakang AaB Alborg, Kasper Risgard. Namun wasit yang bertugas saat itu tidak memberikan hukuman kartu merah atas aksi striker timnas Inggris itu. 

Kejadian ini  sudah diselidiki dengan serius oleh Federasi Sepakbola Eropa (UEFA). Namun UEFA belum juga memutuskan apakah Rooney akan mendapat sanksi atau tidak.

Seperti dilansir The Sun, Mourinho menilai Rooney harusnya mendapat hukuman yang berat dari UEFA. Dia membandingkannya dengan kejadian yang pernah dialami oleh pemainnya, saat masih menangani Chelsea, Michael Eissen, 2005 lalu.

Lewat rekaman TV, Eissen kedapatan melakukan aksi kekerasan kepada pemain Liverpool Dietmar Hamann. Dia akhirnya diskors tiga pertandingan dan tak bisa memperkuat Chelsea dalam dua kali pertemuan dengan Barcelona di Liga Champion kala itu.

"Saat saya masih di Chelsea, kejadian yang luar biasa pernah terjadi. Dengan bukti rekaman TV, Essien harus diskors tiga pertandingan dan tak bisa memberkuat Chelsea saat bertemu Barcelona. Namun hal itu tak berlaku bagi Rooney. Dia tetap bisa tampil melawan Inter Milan di babak 16 besar nanti. Namun, saya harus menerima ini sebagai sebuah konsekuensi peraturan," tukas Mourinho.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu

Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merasa sangat khawatir tentang demonstrasi atau protes yang mendukung Palestina yang merebak di kampus-kampus Amerika Serikat

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024