VIVAnews - Penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak perlu berlama-lama. Berlarutnya suspensi justru akan membuat investor tidak percaya pada industri pasar modal.
"Kalau besok bisa dibuka, kenapa tidak," kata Ketua Umum Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia (MISSI) ND Murdani kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2008.
Menurut Murdani, Indonesia tidak perlu mencontoh bursa Rusia yang menghentikan sementara perdagangan saham selama tiga hari dan Hong Kong hingga dua pekan. Hal itu dapat menimbulkan keresahan dan ketidakpercayaan investor terhadap pasar modal. "Lebih baik meniru bursa Nikkei yang menyuspensi pasar hanya satu jam," jelasnya.
Dia mengakui, otoritas bursa dapat menyuspensi pasar untuk meredam gejolak. Namun, bila suspensi dilakukan dalam waktu lama bisa membuat kepercayaan investor turun.
Murdani menambahkan, yang perlu dijaga adalah kepercayaan investor terhadap pemerintah. Mestinya, pemerintah tidak hanya memberikan wacana. Bahkan, ketika bank sentral beberapa negara berlomba-lomba menurunkan suku bunga, Indonesia malah menaikkan. "Inilah salah satu indikator yang memperparah kondisi bursa kita, yang sebetulnya hanya terimbas sentimen negatif indeks global," jelasnya.
Selain itu, dia menegaskan, imbauan pemerintah untuk membeli kembali (buy back) saham-saham perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) tidak cukup menjadi sentimen positif. "Padahal, bila cepat direalisasikan, dana buy back saham BUMN cukup Rp 1 triliun," ujar Murdani.
Suspensi Terlambat
Dia menilai, penghentian sementara perdagangan saham sudah terlambat. Suspensi semestinya bisa dilakukan sebelum Lebaran dan hanya pada saham-saham yang terkoreksi cukup tajam. "Lihat saja saham Mitra Rajasa, Apexindo Pratama Duta, dan Bank Internasional Indonesia yang bisa bergerak positif meski bursa global terkoreksi," jelasnya.
Sementara itu, bursa disuspensi sampai waktu yang belum ditentukan tepat pukul 11.08 WIB pada Rabu, 8 Oktober 2008. Saat itu, indeks ditutup terkoreksi 168,05 poin (10,38 persen) di level 1.451,669. Tercatat 6 saham menguat, 135 terkoreksi, 9 bergerak stagnan, dan sebanyak 313 saham tidak ditransaksikan.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Timnas Indonesia U-23 menang secara heroik atas Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat 26 April 2024. Garuda
Akibat perbuatannya MA dijerat dengan pasal 480 ayat (1) ke-1e dan 2e KUHP tentang Penadah Hasil Kejahatan. Sedangkan DY dan RE sama-sama dijerat dengan pasal 372 dan 378
Perusahaan Rokok Asal Korea Investasi Pembangunan Pabrik Senilai Rp6,9 Triliun di Pasuruan
Malang
23 menit lalu
Perusahaan asal Korea, KT&G menginvestasikan modal senilai Rp6,9 triliun untuk membangun pabrik rokok ke-2 dan ke-3 di kawasan Pasuruan Industri Estate Rembang (PIER)
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, buka taktik tim asuhannya bisa mengandaskan Korea Selatan di perdelapan Final Piala Asia U23, pada Jumat dini hari, 26 April 2024
Selengkapnya
Isu Terkini