Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata

VIVAnews -Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat bahas serangan Israel ke Gaza.Sebelum anggota DK PBB bertemu Sabtu malam, Sekjen PBB Ban Ki-moon menelpon Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan menyampaikan kekecewaannya atas serangan darat yang dilancarkan Israel dan memperingatkan bahwa eskalasi ini tak bisa diacuhkan lagi, dan telah menjadi penderitaan berat bagi warga sipil Palestina, kata juru bicara kantor Sekjen PBB dalam pernyataannya.

Konser Band All Time Low Siap Digelar, Supermusic Janjikan Hal Ini

“Dia (Ban) menyerukan penghentian segera oeprasi darat, dan meminta Israel melakukan segala kemungkinan untuk memastikan perlindungan warga sipil dan bantuan kemanusiaan yang bisa dicapai bagi yang membutuhkan, “ kata pernyataan itu.

Ban menyatakan lagi seruannya untuk gencatan senjata segera dan mendesak mitra kawasan dan internasional untuk menekan semua kemungkinan pengaruh yang membawa penghentian segera pertumpahan darah dan penderitaan ini, “ kata pernyataan itu lagi.

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

Sekjen PBB menyatakan operasi darat Israel ini membuat situasi semakin rumit upaya yang dilakukan kuartet perdamaian Timur Tengah, yaitu PBB, AS, Uni eropa dan Rusia, untuk mengakhiri kekerasan.

Negara-negara Arab, Sabtu 3 Januari 2008, menuntut Dewan Keamanan PBB memaksakan gencatan setelah serangan darat Israel yang ofensif di Gaza. Pandangan yang sama juga diserukan oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan

Libya mengedarkan draft pernyataan anggota Dewan sebelum konsultasi dadakan antara anggota DK PBB. Draft ini menunjukkan keprihatinan serius dan meminta Israel dan Hamas menghentikan semua aktivitas militer segera.

Lima belas anggota Dewan kemudian bertemu dalam sebuah pertemuan tertutup untuk membahas pernyataan presidensil, yang juga menyerukan semua pihak untuk melakukan bantuan kemanusiaan dan ekonomi di Gaza, termasuk membuka perbatasan.

Diplomat DK PBB, mengatakan AS menentang pernyataan presidensil karena itu serupa dengan pernyataan pers yang dikeluarkan anggota Dewan setelah pesawat-pesawat tempur Israel melakukan serangan udara pekan lalu. Pernyataan presidensil menjadi bagian dari catatan  DK PBB tapi pernyataan pers lebih lemah posisinya.

Lima anggota tetap DK PBB, AS, Inggris, Perancis, Rusia dan Cina, bersama dengan Libya, satu-satunya negara Arab di DK PBB, kemudian bertemu secara khusus untuk membahas kemungkinan mengeluarkan pernyataan pers lain.

“Kami perlu reaksi  DK PBB malam ini untuk membawa tambahan terakhir dari agresi melawan Riyaad Mansour, peninjau Palestina di PBB, kepada wartawan seperti dikutip AS, Minggu 4 Januari 2008.
Pernyataan itu bila disetujui akan menjadi bagian dari catatan resmi Dewasn tapi tak akan memiliki bobot seperti resolusi DK PBB, yang diikat secara hukum.

Mansour mengatakan 3000 warga Palestina telah terbunuh dan luka-luka sejak pesawat-pesawat tempur Israel mulai mengebom Gaza pekan lalu. Lebih dari 480 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dan empat tewas di Israel.

Kritik dunia internasional atas serangan ini semakin meningkat, tapi Israel tetap bersikukuh dengan tujuan memberhentikan serangan roket dari Hamas yang menguasai Gaza, yang telah menyerang bagian selatan Israel.(AP)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya