Tahun 2008

Yudhoyono: Pertumbuhan Tak Seburuk Prediksi

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai ekonomi Indonesia relatif tangguh dibandingkan negara lain. Ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi 2008 yang tidak seburuk prediksi sejumlah ekonom di dalam negeri.

"Growth 2008 diramalkan tahun lalu akan drop. Tidak. Memang target semula enam koma sekian persen, tahun lalu, 2007, 6,3 persen. Tapi pertumbuhan kita bisa berkisar 6-6,1 persen, hanya turun 0,2 persen. Angka ini termasuk yang tertinggi di dunia," kata Yudhoyono saat memberikan arahan kepada pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin 5 Januari 2008.

Yudhoyono lalu menggambarkan pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara di dunia, seperti Amerika Serikat yang hanya 1,8 persen dari 2 persen pada 2007,  Inggris 0,8 persen dari  3 persen, Jepang anjlok lebih dari dua digit dari 2,4 persen menjadi 0,1 persen,  Australia dari 4,1 persen menjadi 2,4 persen, Singapura dari 7,7 persen menjadi 2,1 persen, Malaysia dari 6,3 persen menjadi 5,5 persen, dan Cina yang pertumbuhan ekonominya paling tinggi di dunia, turun dua persen dari 12 persen menjadi 10 persen.

"Indonesia hanya turun 0,2 persen. Ini semua tentu kerja keras kita semua, antisipasi kita semua, ternyata yang terjadi tidak seburuk prediksi kalangan di dalam negeri," kata Yudhoyono.

Turunnya pertumbuhan ekonomi bisa ditahan karena pemerintah telah melakukan sejumlah antisipasi. Yudhoyono mengingatkan, saat ketersediaan pangan dan harga pangan melonjak, pemerintah telah melakukan antisipasi. Demikian juga saat harga minyak naik, antisipasi dilakukan dengan menaikkan harga BBM pada Mei 2008 dan saat menurunkannya lagi saat harga minyak turun.

Meski saat itu terjadi kenaikan beberapa harga bahan pokok, di sisi lain, kata dia, terjadi pertumbuhan produksi padi hingga mendekati enam persen menjadi 60 juta ton, sehingga Indonesia bisa dikatakan telah mengalami swasembada beras.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?
Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024