Bumi Jelaskan Akuisisi ke Bapepam

VIVAnews - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) memanggil manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terkait akuisisi tiga perusahaan. Otoritas pasar modal itu meminta manajemen memberikan penjelasan detail.

"Pemanggilan sejak pukul 9.00 WIB pagi tadi. Kami menilai masih ada yang belum clear," kata Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil, Anis Baridwan, di kantornya, Jakarta, Jumat 9 Januari 2009.

Menurut Anis, Bapepam-LK meminta manajemen Bumi Resources mengirimkan informasi lebih detail terkait akuisisi tiga perusahaan. "Kami minta mereka melakukan keterbukaan informasi kepada publik," ujarnya.

Dalam pandangan dia, manajemen Bumi belum menjelaskan mengenai pihak pengendali hingga sifat transaksi akuisisi itu. "Intinya yang ingin kami ketahui adalah apakah ada conflict of interest," kata dia.

Sementara itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bakrie & Brothers, RA Sri Dharmayanti, mengatakan, perseroan telah melakukan keterbukaan informasi terkait akuisisi Bumi Resources terhadap tiga perusahaan. "Saya anggap sudah clear," kata dia.

Menurut dia, pemanggilan tersebut wajar, karena Bapepam-LK memiliki kewenangan untuk itu. "Otoritas punya hak untuk memanggil kami guna meminta penjelasan," ujarnya.

Bumi Resources melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment mengambil alih 89 persen saham Pendopo Coal Ltd senilai Rp 1,3 triliun. Akuisisi dilakukan melalui penandatanganan perjanjian pembelian saham (share purchase agreement) dengan Indomining Resources Holding Ltd pada 5 Januari 2009.

"Pendopo Coal Ltd memiliki secara tidak langsung 94,9 persen saham PT Pendopo Energi Batubara," kata Direktur Bumi Resources, Eddie J Soebari, dalam penjelasan perseroan yang dipublikasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 7 Januari 2009.

Sebelumnya, Bumi Resources Investment juga menguasai secara tidak langsung sekitar 75,74 persen saham Fajar Bumi Sakti melalui penandatanganan SPA antara Bumi Resources Investment dan Ancara Properties Limited pada 26 Desember 2008.

“Dalam perjanjian tersebut, Bumi Resources Investment mengambil alih 76,9 saham Ancara Properties Limited yang dikeluarkan pada Leap Forward Finance Limited. Sedangkan, Leap Forward memiliki secara tidak langsung 98,5 persen saham yang ditempatkan pada Fajar Bumi Sakti,” ujar Eddie.

Selain itu, Bumi melalui anak perusahaan yang sama secara tidak langsung mengambil alih 44 persen saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Pada 23 Desember 2008, Bumi Resources Investment menandatangani SPA dengan Goodrich Management Corp sehubungan pembelian 80 persen saham pada Zurich Asset Investment Ltd. Zurich Asset Investment merupakan pemegang 55 persen saham yang ditempatkan pada Darma Henwa.

Jaga Toko Kue Sendirian, Pegawai Wanita Ini Jadi Korban Tindakan Asusila
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Mantan PM Inggris Tony Blair

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan mantan Perdana Menterin (PM) Inggris Tony Blair melakukan pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024