Perlu Maksimalkan Stimulus Pajak

VIVAnews - Pemerintah telah memastikan hanya 3 sektor industri yang mendapat fasilitas stimulus pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah. Sedangkan 14 sektor yang lain hanya mendapat fasilitas pembebasan PPh 21 dan PPh 25.

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian Fauzi Aziz menyayangkan keputusan tersebut. "Seharusnya yang perlu dilakukan memaksimalkan fungsi pengawasan pemberian stimulus," kata Fauzi kepada VIVAnews melalui sambungan telepon, Rabu 14 Januari 2009.

Menurut dia, sulitnya pengawasan yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak yang berujung pada penolakan stimulus, seharusnya tidak dijadikan alasan. 

Sebab, pemberian pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah dan bea masuk ditanggung pemerintah sudah menjadi kebijakan pemerintah. "Unsur pajak juga tergabung dalam pembahasan stimulus fiskal," ujarnya. 

Sedangkan ditolaknya stimulus untuk bahan baku industri, Fauzi mengatakan, justru bertolak belakang dengan kebutuhan pelaku industri. "Sebagian besar industri yang kolaps meminta dibantu di sektor bahan bakunya," katanya.

Fauzi mengatakan, sektor industri kerajinan perak semestinya mendapatkan stimulus pajak, karena sebagian besar pengrajin perak belum menjadi pengusaha kena pajak. "Tidak adil jika pengrajin membeli perak dari PT Aneka Tambang dikenakan PPN 10 persen, padahal penjualannya tidak dikenai pajak," ujarnya. 

Saat ini, Departemen Perindustrian sedang mengusahakan perak mendapat perlakuan yang sama seperti emas, sudah dibebaskan bea masuknya.

Kebijakan pembebasan bea masuk perak, Fauzi melanjutkan, sudah pernah dilancarkan pemerintah. "Pada 1980, pemerintah melalui Keputusan Presiden pernah membebaskan bea masuk perak bagi pengrajin," kata Fauzi. Jadi sebenarnya, mekanisme pemberian stimulus bisa dilakukan untuk bahan baku perak.

Tidak Ada Foto Jokowi di Ruang Rapat, PDIP: Jatuh Lupa Dipasang Lagi
Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Mantan Anak Buah Bongkar Kasus Korupsi, SYL Bilang "Saya Tidak Perlu Dibela"

Mantan menteri pertanian RI Syahrul Yasin Limpo alias SYL mengatakan bahwa dia tidak perlu dibela oleh siapapun. Ia menjelaskan hal tersebut di depan mantan anak buahnya.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024