VIVAnews - Meski mayoritas bursa regional menguat, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir transaksi Senin 19 Januari 2009 ditutup melemah. IHSG turun 13,19 poin (0,97 persen) ke posisi 1.350,69.
Indeks sempat bergerak pada level terendah 1.342,08 dan tertinggi 1.375,37. Pada awal transaksi, IHSG dibuka menguat ke level 1.370,89, sebelum berbalik melemah menjelang pukul 10.00 WIB hingga akhir sesi.
Saham-saham yang mengontribusi pelemahan indeks di antaranya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 40 (2,05 persen) menjadi Rp 1.910, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) terkoreksi Rp 150 (2,29 persen) ke posisi Rp 6.400, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkoreksi Rp 50 (1,68 persen) ke level Rp 2.925.
Pengamat pasar saham Willy Sanjaya mengatakan, pemodal masih menunggu momentum pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Barack Obama. Kondisi itu memicu aksi menunggu (wait and see) dan sebagian di antaranya melepas kepemilikan sahamnya.
"Di dalam negeri juga belum ada sentimen yang cukup kuat untuk mengangkat indeks," kata Willy kepada VIVAnews di Jakarta.
Menurut dia, pelemahan indeks diperkirakan hanya sementara, sebelum berbalik menguat pascapelantikan Obama. "Masih ada peluang bagi indeks untuk menguat dalam 1-2 hari ke depan," katanya.
Sementara itu, di bursa Asia, indeks Nikkei 225 menguat 26,7 poin (0,32 persen) menjadi 8.256,85, Hang Seng naik 84,48 poin (0,64 persen) ke level 13.339,99, dan Straits Times terangkat 14,6 poin (0,84 persen) ke posisi 1.745,05.