VIVAnews - Menjelang pemilu belanja iklan kampanye politik meningkat tajam, mencapai 66 persen.
Nielsen Company Indonesia melakukan penelitian pada 93 koran, 151 majalah dan tabolid, serta 19 stasiun televisi sepanjang 2008.
"Hasil monitoring kami terhadap beberapa media menunjukkan sepanjang tahun lalu terjadi peningkatan belanja iklan pemerintah dan kampanye politik," kata Senior Manager Bussiness Development Nielsen Media Indonesia Maika Randini saat Press Club Nielsen di Mayapada Tower, Jakarta, Selasa 20 Januari 2009.
Hingga akhir 2008, Nielsen mencatat belanja iklan politik dan pemerintah mencapai Rp 2,2 triliun. Sedangkan pada 2007, hanya mencapai Rp 1,3 triliun.
Belanja iklan politik dan pemerintah mendominasi koran dan televisi. "Tapi, belanja paling besar ada di koran, mencapai Rp 1,3 triliun atau meningkat 73 persen dibandingkan tahun 2007 sebanyak Rp 758 miliar," kata Maika.
Sedangkan televisi pada 2008, hanya Rp 862 miliar atau meningkat 58 persen dari belanja 2007 sebanyak Rp 545 miliar. Riset pada 93 koran menunjukkan iklan kandidat pemerintah daerah menempati posisi teratas pengiklan dengan angka Rp 180 miliar atau naik 181 persen dari 2007 sebesar Rp 64 miliar.
"Bahkan Komisi Pemilihan Umum yang pada 2007 hanya mengiklan Rp 6 miliar, pada 2008 bisa mencapai Rp 96 miliar atau naik 1.500 persen," katanya.
Palestina Kecam Veto AS yang Menghalangi Upaya Keanggotaan Penuh PBB
Palestina mengecam keras keputusan AS yang memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis 18 April 2024
