DPRD DKI Tuding Fauzi Bowo Memihak Pengusaha
VIVAnews - Rapat pembahasan penurunan tarif angkutan umum kota buntu. DPRD DKI ingin tarif angkutan turun Rp 500, sedangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin angka yang lebih rendah.
Ketua Badan Kehormatan DPRD DKI A Nur Alam Bakhtir menuding Gubernur DKI Jakarta memihak kepentingan pengusaha. "Gubernur hanya mempertimbangkan komponen yang digunakan pengusaha," kata dia, Selasa 20 Januari 2009.
Pengusaha yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat menolak penurunan tarif Rp 500 dengan alasan harga sejumlah komponen masih tinggi. Meski harga bahan bakar minyak bersubsidi telah turun hingga 25 persen, namun harga sejumlah suku cadang tetap tinggi.
Alasan-alasan yang dikemukakan itu dipertanyakan sejumlah anggota dewan. "Kenyataannya ban yang digunakan juga banyak yang divulkanisir, onderdil juga banyak nggak mendukung," ujarnya. "Banyak juga angkutan yang tidak melakukan uji KIR."
Gubernur DKI Jakarta mengusulkan penurunan tarif sebesar 10,33 persen. Usulan itu berdasarkan persetujuan Dinas Perhubungan, Dewan Transportasi Kota Jakarta dan DPD Organda DKI Jakarta. Tarif itu untuk jenis angkutan umum seperti bis kecil, sendang dan reguler.
Tarif penumpang umum untuk bus patas menjadi Rp 2.300 dari Rp 2.500. Sedangkan untuk bus reguler tarifnya menjadi Rp 2.200 dari Rp 2.500. Tarif untuk pelajar tetap Rp 1.000.
Tarif penumpang umum untuk bus sedang menjadi Rp 2.300 dari Rp 2.500. Sedangkan tarif bus kecil seperti mikrolet dan KWK diusulkan Rp 2.600 dari tarif sebelumnya Rp 3.000. Sedangkan untuk pelajar tetap Rp 1.000.
Pembahasan penurunan tarif ini mengacu pada kebijakan terbaru pemerintah tentang harga bahan bakar minyak bersubsidi. Sejak 15 Januari 2009, harga premium turun untuk ketiga kalinya menjadi Rp 4.500. Solar juga turun untuk kedua kali menjadi Rp 4.500. "Rapat akan dilanjutkan besok," kata Wakil Ketua DPRD DKI Maringan Pangaribuan.
Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa
Round-up dari kanal Showbiz pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang Catherine Wilson yang merasa malu karena mobil pemberian Idham Masse ditarik leasing.
