Yusron Ihza Mahendra:

Naif Berharap Banyak pada Obama

VIVAnews - Meski presiden terpilih Amerika Serikat, Barack Obama, pernah bersekolah di Indonesia, bukan otomatis hubungan Indonesia-Amerika Serikat semakin membaik dan membawa keuntungan yang lebih banyak di masa depan. Yusron Ihza Mahendra, Wakil Ketua Komisi I DPR yang membidangi urusan luar negeri, berpendapat terlalu naif berharap banyak dari Obama.

"Kalau hanya karena Obama pernah tinggal di Indonesia, lantas kita berharap terlalu tinggi. Itu terlalu kekanak-kanakan dan naif. Yang penting bagaimana upaya kita untuk meningkatkan diplomasi dan hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika," kata Yusron di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 20 Januari 2009.

Namun, kata adik kandung mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra itu, ada beberapa harapan yang disematkan pada Obama. Namun harapan itu jangan berpijak pada masa lalunya, tapi pada kepentingan dua negara.

"Yang penting adalah, bagaimana Indonesia dapat menautkan kepentingan nasionalnya dengan kepentingan nasional Amerika Serikat.  Dengan itu, maka memori Obama pernah tinggal di Indonesia mungkin bisa bermanfaat," katanya.

"Tapi harus diingat, kebutuhan dalam sebuah negara seperti Amerika Serikat bukan cuma ditentukan oleh Obama.  Ada Gedung Putih (secara keseluruhan), parlemen, Pentagon, dan institusi-institusi lain yang menentukan kebijakan luar negeri," katanya.

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
 Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia

Golkar Tepis Isu Istri Ridwan Kamil Mundur dari Bursa Pilkada Kota Bandung

Istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, dikabarkan mundur dari bursa pencalonan Pilkada Kota Bandung. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menepis kabar itu.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024