VIVAnews - Pemerintah Inggris menyerukan agar Israel membuka perbatasan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Inggris juga meminta Israel serius menanggapi tuduhan pelanggaran hukum internasional atas pasukannya selama konflik.
Demikian ungkap Menteri Negara Urusan Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris, Bill Rammell.
"Kami mendukung seruan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa untuk melakukan investigasi menyeluruh," kata Rammell dalam pidato di Pusat Dialog dan Kerjasama antar Peradaban (CDCC), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 10 Februari 2009.
Inggris, menurut Rammell, mengutuk semua serangan Hamas terhadap penduduk sipil Israel namun Inggris menilai respon militer Israel tidak proporsional. Israel harus tetap memenuhi kewajiban kemanusiaan saat mempertahankan diri.
"Inggris berusaha menegosiasikan penghentian peperangan," kata Rammell.
Untuk mempercepat pemulihan Jalur Gaza, Inggris menjanjikan bantuan senilai £ 26 juta. Bantuan akan digunakan untuk layanan medis, makanan, bahan bakar, dan pusat trauma bagi anak-anak korban perang.
Rammell mengatakan negaranya mengharapkan peran Indonesia dalam proses perdamaian di Timur Tengah. Indonesia dapat menggunakan posisinya di Organisasi Konferensi Islam.
"Indonesia sebagai negara Muslim yang sukses membangun demokrasi dapat membantu untuk mengupayakan toleransi dan kompromi di Timur Tengah," kata Rammell.