Tunanetra Pertama Peraih Gelar Doktor

Gurunya Pernah Bilang Cukup Jadi Tukang Pijat

VIVAnews - Waktu sekolah Saharuddin Daming khawatir akan mendapat sanksi. Sebab ada keyakinan jika anak yang berkelainan hanya bisa sekolah di SLB.

Toyota Luncurkan Fortuner Edisi Terbaru, Dapat Fitur Menarik

Begitu pula ketika ingin mengikuti Penulusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) di sekolahnya, penjaringan mahasiswa berprestasi tanpa mengikuti tes ujian masuk perguruan tinggi.

Kebetulan panitia lokal di sekolahnya adalah wali kelas. Namun, malang bagi Saharuddin, bukan dukungan yang didapat tapi perlakuan tidak enak.

"Sudahlah nak, kau tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Jangankan tunanetra, orang yang sehat dan lebih pandai dari ananda sekarang ini banyak yang menganggur. Lebih baik cari jalan pintas saja seperti kursus pijat atau musik, biar ananda lebih cepat dapat penghasilan," ujar wali kelasnya.

Pada tahun 1988, Saharuddin mengetahui soal pendaftaran baru untuk mahasiswa. Ia kemudian mencoba, dengan meminta tolong pada Ahmad, guru di SLB Yaptika Makassar, untuk mengambil dan mengembalikan formulir.

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Alasannya menghindari pertanyaan petugas karena tunanetra. "Kalau panitia menanyakan keberadaan saya, katakan saja kalau saya sedang sakit," kata Saharuddin pada Ahmad saat itu.

Keinginannya berbuah manis. Dia termasuk satu dari ratusan orang yang lulus dijurusan Hukum Universitas Hasanuddin. Namun perjalanan tak seindah perasaannya, saat dinyatakan lulus ujian. Nilai ujian Saharuddin kembali dipersoalkan. Tunanetra belum saatnya masuk kampus.

"Maaf, Dik, kami belum dapat memproses kelulusan Anda di Unhas ini sebelum ada persetujuan dari pimpinan. Sebab bagaimana pun kami hanyalah pelaksana dan yang menentukan jadi tidaknya adik sebagai mahasiswa fakultas Hukum Unhas, kami persilakan mengahadap kepala biro akademik dahulu selaku pimpinan kami," kata seorang panitia.

Kepala jurusan saat itu adalah J.G. Nelwan. Dia pun tak percaya jika Saharuddin bisa lulus dalam ujian. Menurut dia, proses itu harus diinvestigasi ulang. Nelwan tak yakin ada tunanetra yang bisa lulus ujian. Namun, atas kebijakan rektor Universitas Hassanudin waktu itu, Prof Dr Fahrudin, dia dinyatakan lulus kuliah. Setelah S1 kelar, ia melanjutkan pendidikannya di jenjang S2 dan lulus dengan cumlaude.

Lalu, mengapa ia bisa bertahan dalam kondisi tersebut. Salah satunya karena faktor keluarga. Yayi, istrinya, yang ia nikahi pada tahun 1997 silam, telah setia mendampingi Saharuddin. Meski awal-awalnya harus menghadapi keluarga Yayi, yang tidak bisa menerima lamaran Saharuddin Daming.

Saat ini, cinta mereka telah dikaruniai 2 orang putri. Yang tertua, Fadillahtul Istikamah, 10 tahun dan yang kedua, Mufhidatul Husmah, 8 tahun. Bagi Saharuddin, kedua anaknya adalah generasinya sekaligus rekan kerja.

"Merekalah yang setia membacakan koran setiap pagi sebelum mereka berangkat ke sekolah. Dari informasi pagi itu, Saharuddin bisa menambah pengetahuan lagi tentang informasi terkini," katanya sambil tersenyum.

Selain mendengar berita koran dari anak-anaknya. Ia juga masih setia membawa-bawa radio kecil. Gunanya untuk mendengar informasi serta talkshow yang sedang hangat dibicarakan. Kebiasaan mantan pengacara ini juga membuat ia setiap hari menjadi narasumber di 6 siaran radio saat masih di Makassar.

Saat ini, Saharuddin Daming tengah menetap di Jakarta. Pekerjaannya sebagai salah satu anggota komisioner Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) menuntut untuk itu. Di tengah kesibukannya mengurusi persoalan-persoalan yang melanggar HAM itu, ia tidak pernah patah semangat untuk meraih cita-citanya.

Diakhir pertemuan hari itu, ia berpesan. Berhentilah bersikap sinis kepada sesamu. Lebih baik mencari ilmu, agar bisa berarti untuk orang lain, ujarnya.

Reporter: Rahmat Zeena | Makassar

Lazio vs Juventus

5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia

Juventus menelan kekalahan atas Lazio dengan skor 1-2 dalam Semifinal Coppa Italia leg kedua di Stadion Olimpico pada Rabu dini hari tadi, 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024