Dugaan Korupsi Departemen Kesehatan

KPK Periksa Empat Pegawai Departemen

VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa empat pegawai Departemen Kesehatan. Mereka diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Departemen Kesehatan untuk tahun 2007.

"Mereka dimintai keterangan terkait proyek itu," kata Wakil Ketua Bidang Penindakan KPK, Bibit Samad Riyanto, di Gedung KPK, Jakarta, Senin 16 Februari 2009.

Pada Jumat 13 Februari, Komisi Pemberantasan Korupsi mengumumkan saat ini pengusutan kasus dugaan korupsi di Departemen Kesehatan sudah naik ke tingkat penyidikan. Namun komisi antikorupsi masih belum mengumumkan siapa tersangkanya.

Empat pegawai yang diperiksa adalah Lita Rahmalia, Tri Haryandito, Johannes Glen Nikijulu, dan Jehezkiel Panjaitan. "Kita mintai keterangan mereka untuk pengembangan penyidikan," jelas Bibit.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, M Jasin, menyatakan telah terjadi penggelembungan harga dalam pengadaan alat kesehatan itu. Jumlah tersangka kemungkinan akan lebih dari dua orang.

Kajian Indonesia Corruption Watch selama 1998-2008 ada indikasi korupsi senilai Rp 128 miliar. Sebagian besar adalah untuk pengadaan alat kesehatan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Pusat Studi Kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat menyebutkan ada beberapa proyek di lingkungan Departemen Kesehatan. Antara lain dana penanggulangan busung lapar/gizi buruk pada 2005. Kasus ini diduga menimbulkan kerugian negara mencapai Rp 14,89 miliar.

Selain itu ada juga kasus pengadaan peralatan penanganan flu burung pada 2006 dengan anggaran sekitar Rp 40,66 miliar, serta pengadaan alat rontgen portable untuk puskesmas di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, pada 2007.

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly
Tangkapan layar viral video emak-emak di Makassar ngamuk ancam parang penagih utangnya.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Beredar video viral di medsos, memperlihatkan seorang emak-emak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengamuk sambil membawa parang. Emak-emak itu emosi ditagih hutangnya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024