Hillary Clinton Dijaga 2.800 Personel
VIVAnews - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton mulai hari ini akan berada di Indonesia. Pengamanan khusus akan dilakukan Polri dan TNI tanpa melibatkan intelijen Amerika, Central Intelligence Agency (CIA).
Berapa banyak pasukan dari kepolisian untuk mengamankan mantan Ibu Negara Amerika Serikat itu? Tidak tanggung-tanggung, Kepolisian RI menyiagakan 2800 personel untuk mengamankan kedatangan Hillary Clinton pada Rabu, 18 Februari 2009.
"Pasukan terdiri dari Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kepolisan Resor Jakarta Timur, Kepolisian Resor Jakarta Pusat, dan Kepolisian Resor Jakarta Selatan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Komisaris Besar Zulkarnain.
Personel yang terlibat mulai dari Samapta, Lalu Lintas, hingga intelijen. Direktur Pengamanan Objek Vital Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Syahri Gunawan pun ditunjuk sebagai komandan pengamanan pasukan ini. Pada saat kedatangan Hillary, tidak ada larangan untuk melakukan unjuk rasa. Hanya pengamanan yang lebih diperketat.
Sebelumnya, Juru Bicara Kepolisian, Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira mengatakan kepolisian akan melakukan pengamanan bersama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pengamanan pada Hillary sesuai prosedur tetap mulai bandara, sejak dia turun, pengamanan objek, dan pengamanan rute.
Pengamanan Hillary, termasuk pengamanan khusus. Namun, tambah Abubakar, ketika Hillary di Istana Negara, pengamanan dilakukan oleh pasukan pengaman presiden, Bagaimana dengan pengamanan dari AS? Menurut Abubakar kepolisian akan bekerjasama dengan petugas keamanan yang dibawa Hillary. "Yang didepan mereka, Polri lapis dua dan tiga," tambah dia.
Menteri Hillary akan berada di Jakarta selama dua hari, 18-19 Februari. Pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berlangsung pada hari kedua Hillary berada di Indonesia. Ini merupakan kunjungan resmi kenegaraan pertama Menteri Luar Negeri ke-67 AS.
Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman
Komandan kelompok bersenjata Palestina Al-Quds, Brigade Tulkarm di Tepi Barat, Abu Shujaa yang diberitakan telah terbunuh oleh pihak Israel pekan lalu, tiba-tiba muncul.
