Prajogo Incar Saham Tunas Baru Lampung

VIVAnews - Saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dikabarkan sedang diincar pengusaha handal Prajogo Pangestu.

Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel

Sumber VIVAnews mengatakan, Komisaris Utama PT Barito Pacific Timber Tbk (BRPT) itu berniat membeli saham TBLA karena bertujuan mensinergikan TBLA dengan anak usaha BRPT di Sumatera yang bergerak di bidang perkebunan.

"Berita yang beredar di pasar mengatakan bahwa Prajogo akan membeli semua saham milik PT Sungai Budi, yang menjadi pemegang saham Tunas Baru Lampung," ujarnya di Jakarta, Jumat malam, 20 Februari 2009.
 
Namun, baik Prajogo Pangestu maupun Wakil Direktur Utama Tunas Baru Lampung Sudarmo Tasmin belum bisa dimintai konfirmasi sampai berita ini diturunkan. Bahkan, pesan singkat yang dikirim VIVAnews belum dijawab keduanya.  

Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

Sedangkan Hardy, sekretaris perusahaan TBLA mengakui, informasi rencana pembelian saham perseroan oleh Prajogo tidak benar. "Itu hanya rumor yang berhembus di pasar," ujarnya melalui pesan singkatnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 23 Februari 2009.

Per 31 Januari 2009, PT Budi Delta Swakarya memiliki saham berkode TBLA sebesar 29,69 persen dan PT Sungai Budi sebanyak 27,46. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Jumat, 20 Februari 2009, TBLA ditutup melemah Rp 5 di level Rp 200. Broker PT Indo Premier Securities dengan kode broker PD tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Tunas Baru Lampung.

Menurut pengamat pasar modal Ukie Jaya Mahendra, rencana Bos Barito Pacific itu bakal memberikan sentimen positif bagi pergerakan saham Tunas Baru Lampung di pasar modal. "Tentunya, harga saham akan menuju harga penawaran Prajogo," ujarnya.

Namun, kata dia, pergerakan pasar saham yang sedang dilanda sentimen negatif bisa menghadang melonjaknya harga TBLA. "Jadi, momentum itu hanya bersifat sementara saja," tutur Ukie.

Per kuartal II-2008, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 241,38 miliar atau meningkat 89,29 persen dibandingkan periode yang sama 2007 sebesar Rp 25,85 miliar.

Lonjakan laba yang sangat signifikan itu juga diikuti naiknya penjualan bersih sebesar 66,89 persen menjadi Rp 2,49 triliun dari periode yang sama 2007 Rp 827,19 miliar.

(Foto Ilustrasi) Antrean pengguna KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

5 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Depok Termasuk?

DKI Jakarta adalah kota dengan biaya hidup termahal. Biaya ini dihitung berdasarkan nilai konsumsi rata-rata rumah tangga per bulan.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024