Video Kekerasan Pelajar

Lima Pelajar Putri Mengeroyok Siswi SMA

VIVAnews - Aksi kekerasan pelajar kembali terkuak. Video kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok pelajar putri beredar di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Dalam rekaman video itu tampak lima pelajar putri, beberapa diantaranya menggunakan seragam sekolah, sedang  mengeroyok seorang siswi berjilbab yang menggunakan pakain seragam salah satu SMA Negeri di Kota Mataram.

Tidak hanya memukul korbannya, pelaku juga tampak hendak menelanjangi siswi berjilbab tersebut. Korban hanya terduduk sambil menangis saat dirinya dihakimi kelompok siswi. "Jangan ada yang ikut campur biarkan saja," kata suara salah satu pengeroyok dalam rekaman.

Tragisnya, aksi pengeroyokan itu diduga hanya karena masalah sepele, rebutan pacar. Video berdurasi 45 detik yang diduga sengaja diambil oleh kelompok pelajar terlanjur beredar di masyarakat. Wajah korban dan wajah para pengeroyok tampak jelas dalam rekaman.

Kepala Kepolisian Resor Mataram, Ajun Komisaris Besar Triyono Basuki Pujono mengatakan akan segera menindak lanjuti laporan adanya kekerasan oleh kelompok pelajar putri itu. "Kami akan selediki dulu kasusnya, kami harap semua pihak tidak terpancing dengan adegan kekerasan dalam video tersebut," katanya kepada wartawan di Mataram Sabtu 28 Februari 2009.

Dari rekaman video, lokasi pengeroyokan diduga berada di Lapangan Malomba Ampenan, yang tidak jauh dari Markas TNI AL.

Untuk memastikannya, polisi segera mengecek tempat kejadian. "Kalau dilihat sekilas dari gambar itu sepertinya terjadi di Mataram. Tapi untuk membuktikan itu kita harus cek lokasi," tambah Triyono.

Raffi Ahmad Bakal Jadi MC, Kapan Rizky Febian dan Mahalini Menikah?

Laporan: Edy Gustan| Mataram

Ribuan pemudik antre masuk ke dalam terminal untuk check in di Bandara Soetta

Mudik Lebaran 2024, Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Balik Seperti Sebelum Pandemi

Tahun ini diprediksi pergerakan penumpang pada periode mudik atau angkutan lebaran 2024, mencapai sebelum pandemi.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024