VIVAnews - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Widodo AS, menyebutkan terdapat lebih dari 82 ribu tempat pemungutan suara (TPS) dikategorikan rawan keamanan. TPS yang rawan itu akan dijaga ketat oleh petugas kepolisian dan tentara.
Total jumlah TPS adalah 611.636, dengan 529.430 dikategorikan aman. Kemudian 61.705 TPS termasuk Rawan 1 dan 20.501 masuk kategori Rawan 2. Untuk Rawan 2, polisi dan aparat TNI harus berjaga. Sementara untuk kondisi aman, hanya ada patroli polisi.
"Untuk itu sejumlah 371.614 polisi, 24.260 personel TNI dan 1.200.000 satuan pelindung masyarakat akan dikerahkan dan diberdayakan untuk mengamankan TPS-TPS," kata Menteri Widodo dalam Rapat Kerja dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Senin 2 Maret 2009.
Fokus kegiatan semua aparat itu adalah meningkatkan kesiapan Pemilu, partisipasi pemilih dan pengamanan proses Pemilu. Jadi pelaksanaan Pemilu sukses, pengamanannya pun sukses. "Diupayakan seluruh proses berlangsung dengan aman," katanya.
Menteri Widodo menjabarkan langkah-langkah yang akan dilakukan guna mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan dalam pemilu nanti seperti kerjasama TNI dan Polri. "Melakukan latihan-latihan mantabrata untuk penanganan pengamanan pemilu," katanya.
Kedua, gelar kekuatan pengamanan. "Ada sebaran personel TNI dan polisi tapi koordinasi pengamanan ada di Polri," ujarnya. Ketiga, kerjasama Polri, TNI, Badan Pengawas Pemilu, dan Kejaksaan Agung yang berkoordinasi melalui Sentra Penegakan Hukum Terpadu.
Ambisi Tim Bulutangkis Indonesia Raih Juara Piala Thomas dan Uber 2024
Optimisme kemenangan dirasakan timnas Indonesia untuk merebut kembali piala di turnamen bergengsi Piala Thomas dan Piala Uber 2024
